Marak Hipnotis, Murid Sd Polisi 4 Dilarang Bawa Hp
Semakin banyaknya anak-anak yang dibekali barang berharga mulai dari gadget hingga perhiasan oleh orangtuanya menyebabkan kasus penjambretan maupun hipnotis pada anak-anak terus marak terjadi. Ironisnya, kejadian itu terjadi di sekitar sekolah. Diperkirakan, para pelaku telah memetakan para calon korban mereka.
Kepala SDN Polisi 4 Kota Bogor Yayah Komariah, Selasa (17/11/2015) mengakui kasus kriminalitas modus perampasan maupun hipnotis pada anak sekolah mulai meningkat dalam beberapa pekan terakhir. “Pekan ini, ada murid kelas 4 yang dihipnotis dan dibawa keliling Kota Bogor. Ujung-ujungnya benda berharga milik anak tersebut diambil semua oleh pelaku,” ujar Yayah.
Kejadian ini, kata Yayah, terjadi tidak jauh dari sekolah, ketika korban pulang sekolah dan hendak berangkat les. Tak hanya sekali, Yayah pun mendapatkan laporan soal modus yang sama beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir ini. Selain dihipnotis, ada pula anak-anak yang dirampas benda berharganya atau dicuri ketika hendak keluar dari sekolah.
“Oleh karena itu, kami meminta agar anak-anak tidak usah dibekali gadget atau handphone. Selain itu, anak juga tidak perlu memakai benda berharga dan mencolok,” ujar Yayah. Cara ini merupakan salah satu upaya agar anak tidak menjadi sasaran tindak kejahatan.
Yayah juga mengingatkan anak agar tidak terbujuk rayuan orang asing di sekitar sekolah. Pihak sekolah juga mulai memperketat pengamanan dengan tidak mengizinkan penjemput atau orang tua masuk ke area sekolah ketika menjemput. Hal ini dilakukan untuk menghindari masuknya orang asing di lingkungan sekolah.
Hal senada dituturkan Kasat Binmas Polres Bogor Kota AKP Diana Sulistyowati. Dia mengimbau kepada orangtua agar tidak membekali anak-anak dengan benda berharga yang mencolok. Selain itu, koordinasi antara orangtua dengan pihak sekolah juga perlu ditingkatkan. “Kejahatan bisa terjadi pada siapa saja. Apalagi, anak-anak kan, selalu dianggap lemah sehingga menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan,” ucap Diana. (Deni)