Menu

Dark Mode
Waspada Bahaya Malware DroidLock, Pengguna Android Wajib Hati-hati Bibit Siklon 93S Aktif, Waspada Cuaca Ekstrem di Banten Hingga NTB Orang Terkaya Dunia Sindir Perlombaan Bikin ‘Matahari KW’: Buang Duit RunSight Tembus Top 20 Dunia, Inovasi AI Pelajar RI Diakui Global Harga RAM Meroket, Pasar Ponsel Global Diprediksi Menyusut di 2026 Daftar iPhone yang Dapat Update iOS 26.2 dan yang Tidak

Kabar Lifestyle

Mantan Insinyur Google Bikin ‘Agama’ yang Menyembah AI

badge-check


					Ilustrasi AI. Foto: Istimewa Perbesar

Ilustrasi AI. Foto: Istimewa

Dunia yang semakin modern ini mendorong segelintir orang untuk mengagungkan kecerdasan buatan (AI) lebih dari seharusnya. Bahkan ada yang menuhankannya.

Dia adalah mantan insinyur Google Anthony Levandowski yang nampaknya mendirikan sebuah basis ‘agama’ baru di Silicon Valley dan menyembah tuhan berupa AI.

Sekte religius ini pertama kali terungkap oleh Wired. Diketahui bahwa Levandowski mendirikan organisasi keagamaan yang bertujuan untuk ‘mengembangkan dan mempromosikan realisasi ketuhanan berdasarkan kecerdasan buatan’.

Melansir IFL Science, organisasi ini kemudian menyebut dirinya sebagai ‘Way of the Future’. Ditemukan pula dokumen yang menyatakan Levandowski sebagai CEO dan presiden dari Way of the Future.

Digambarkan bahwa sekte ini menyembah kemajuan teknologi yang terus berkembang. Banyak pembuat kode, insinyur, hingga developer yang membicarakan soal potensi mesin melebihi kemampuan manusia dalam segala aspek menjadi ‘singularitas’. Ketika AI berubah makin cerdas, spesies biologis dikatakan tidak mampu memprediksi apa yang lebih diketahui dari AI tersebut.

Bagaimanapun, mungkin perlu waktu sebelum Levandowski dapat mencurahkan seluruh perhatiannya kepada ‘tuhan’-nya yang baru, karena saat ini ia terjerat dalam gugatan bernilai miliaran dolar antara dua perusahaan terbesar di Silicon Valley.

Google mengklaim bahwa Levandowski mencuri rahasia dagang mobil tanpa pengemudi dalam upaya mereplikasi teknologi tersebut untuk perusahaan barunya saat itu, Uber, dan menuntut ganti rugi yang cukup besar, yaitu USD 1,9 miliar.

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Waspada Bahaya Malware DroidLock, Pengguna Android Wajib Hati-hati

17 December 2025 - 13:06 WIB

Bibit Siklon 93S Aktif, Waspada Cuaca Ekstrem di Banten Hingga NTB

17 December 2025 - 13:02 WIB

Orang Terkaya Dunia Sindir Perlombaan Bikin ‘Matahari KW’: Buang Duit

17 December 2025 - 12:20 WIB

RunSight Tembus Top 20 Dunia, Inovasi AI Pelajar RI Diakui Global

17 December 2025 - 12:15 WIB

Harga RAM Meroket, Pasar Ponsel Global Diprediksi Menyusut di 2026

17 December 2025 - 12:11 WIB

Trending on Kabar Lifestyle