Berbagai cara invovatif dilakukan relawan dalam memenangkan capresnya. Seperti yang dilakukan Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) untuk Jokowi – Ma’ruf mengadakan Ngobrol Pintar (Ngopi) Repnas.
Ngopi bareng bertema “Mendorong Generasi Milenial Menjadi Pelaku Bisnis” digelar di D’Colonel Restoran, Kota Bogor pada Minggu sore, 17 Februari 2019.

Forum diskusi yang dipandu oleh moderator Juwita Maharani menghadirkan sejumlah pembicara dari kalangan pengusaha muda, seperti Adivi Prasetyo, Cecep Muhammad Wahyudin dan Eka Sastra. Acara kali ini diikuti oleh puluhan peserta dari mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Kota Bogor .
Ketua Repnas Kota Bogor, Ikey Kleindl mengemukakan, bahwa Ngopi Repnas bersama mahasiswa baru pertama kali diadakan dimana sebelumnya acara tersebut diikuti oleh masyarakat karena sesuai dengan tema “Mendorong Generasi Milenial Menjadi Pelaku Bisnis”.
“Kita ingin mengajak teman-teman khusus kaum milenial menjadi pelaku bisnis. Di sini ada beberapa mahasiswa yang datang seperti dari IPB, Universitas Pakuan dan Kesatuan. Mereka mau datang di hari Minggu ini, artinya antusias untuk menjadi pelaku bisnis sangat besar,” ujarnya.
Ikey melanjutkan, dari mahasiswa yang hadir sudah ada sebagian yang terjun berkecimpung di dunia bisnis meskipun dari segi usia relatif masih muda. Karena itu, sambutannya, Repnas akan terus mendorong mereka baik yang sudah maupun belum bagaimana mereka itu menjadi pelaku bisnis yang baik.
Acara Ngopi Repnas tak hanya diadakan sampai di sini, kata Ikey, pihaknya kedepan akan mengadakan acara serupa namun dengan skala lebih besar. “Kedepan acara seperti ini akan terus diselenggarakan lagi namun dengan jumlah peserta lebih besar dan para pembicaranya pengusaha-pengusaha nasional,” tukasnya.
Sementara itu, salah satu pembicara Adivi Prasetyo menyampaikan kiat sukses bertahan dalam usaha di era milenial. Kata Adivi, ada tiga kunci terkait hal itu, yakni menjadi be the first atau yang pertama, kedua be the best atau yang terbaik, dan ketiga be different atau pengusaha yang berbeda. Selain itu, harus juga melakukan inovasi serta kreativitas yang tinggi. “Itulah yang harus dilakukan pengusaha muda”.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Repnas, Eka Sastra yang juga selaku pembicara menambahkan, bahwa coaching clinic atau pembelajaran untuk pengusaha muda ini tujuan utamanya adalah agar mereka mendapatkan wawasan tentang bagaimana menjadi pengusaha muda.
“Kita ingin menyebarkan virus wirausaha kepada kaum milenial dan mengajak mereka mengenal politik. Karena selama ini mereka menganggap politik itu sesuatu yang kotor, dan kita ingin menunjukkan bahwa politik itu keceriaan, kebersamaan, inovasi dan lainnya. Mudah-mudahan mereka tertarik,” ungkapnya.
Eka mengaku, pihaknya tak berhenti sampai di sini, coaching clinic kepada pengusaha-pengusaha muda akan dilakukan secara rutin, bahkan ada lomba juga untuk menyusun rencana bisnis. “Bagi yang terbaik itulah yang akan dibina oleh Repnas. Harapan kita banyak pengusaha-pengusaha muda yang tumbuh agar ekonomi Indonesia menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Berdasarkan data tahun 2014, kata Eka, jumlah pengusaha muda di Indonesia berada di angka 1,5 persen mengalami peningkatan menjadi 3 persen saat ini. Pihaknya akan terus mengejar target agar mencapai hingga 4 persen di akhir tahun 2019. “Dan potensinya banyak, kita masih punya sumber daya yang cukup untuk menampung para pengusaha muda,” tukasnya.
Reporterpratama