Menu

Dark Mode
ChatGPT-5 Bikin Takut Bos OpenAI Ribuan Warga Jonggol Kekeringan, BPBD Pasok 15 Ribu Liter Air Gencatan Senjata Disepakati, Thailand dan Kamboja Waspada Usai Gempa Rusia, Jepang Dihantam Tsunami 1,3 Meter Babinkum TNI Tegaskan Komitmen Jaga Konstitusi dan Profesionalisme Hukum Militer Satgas Gabungan TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM

Kabar Bogor

Kota Bogor Diganjar Sertifikat Bebas Frambusia

badge-check


					Kota Bogor Diganjar Sertifikat Bebas Frambusia Perbesar

Dinilai berhasil menekan penyakit Frambusia, Kota Bogor diganjar sertifikat oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes )RI di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Sertifkat diberikan langsung Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno MARS didampingi Kepala Bidang P2P, Bapak Bai Kusnadi SKM, MPH dan Ketua Tim Kerja P3MS, dr. Tengku Yenni Febrina, M.Kes, Rabu (6/3/2024) di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno MARS, penyakit Frambusia adalah penyakit menular langsung antar manusia yang disebabkan oleh infeksi kronis bakteri Treponema Pertenue dan pada umumnya terlihat sebagai lesi pada kulit serta dapat menyebabkan cacat pada tulang.

“Frambusia merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan secara terus menerus, efektif, dan efisien. Saat ini, Frambusia masih merupakan Penyakit Menular Tropik Terabaikan/Neglected Tropical Deseases (NTD),” kata Kadinkes.

Sertifikat Bebas Frambusia ini lanjut Kadinkes, diberikan kepada Kabupaten/Kota yang telah terbukti tidak ditemukan kasus frambusia dan memiliki surveilans frambusia yang bekinerja baik. Surveilans frambusia bekerja baik yaitu menemukan secara aktif penularan frambusia dengan mencari suspek serta mengskrining suspek sehingga benar-benar terbukti tidak ada penularan dan kasus di Kota Bogor serta rutinnya melakukan pelaporan zero reporting.

“Kami telah melakukan berbagai upaya terkait penyakit frambusia. Antaralain menerbitkan Surat Edaran Nomor.443.23/5480-P2P Tentang Sertifikasi Kab/Kota Bebas Frambusia Bagi Kota Bogor, sosialisasi Sertifikasi Frambusia kepada Seluruh Dokter PJ Penyakit Menular, Pengelola Program Kusta Frambusia, Petugas Promkes, dan Petugas UKS & UKM, dan Petugas Kesling di 25 puskesmas Kota Bogor,” katanya.

Selain itu, kata Kadinkes, dilakukan pula sosialisasi Terkait Frambusia kepada Lintas Sektor baik Lurah, Camat, Organisasi Perangkat Daerah, LSM di Kota Bogor, sosialisasi Terkait Frambusia kepada kader di seluruh 68 Kelurahan di Kota Bogor.

“Kami juga melakukan penjaringan ke 310 Sekolah Dasar dan 32.771 siswa Sekolah Dasar untuk menemukan suspek Frambusia. Melakukan skrining Frambusia menggunakan RDT Frambusia kepada 104 anak suspek frambusia, dimana 104 anak suspek setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya negatif frambusia,” jelasnya.

Kadinkes menambahkan, yang terpenting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terkait Frambusia melalui petugas promkes Puskesmas.

“Kami juga menampilkan media KIE elektronik melalui sosial media Dinas Kesehatan Kota Bogor dan seluruh sosial media Puskesmas di Kota Bogor, agar masyarakat lebih mudah memahami,” ujarnya. Pratama

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Ribuan Warga Jonggol Kekeringan, BPBD Pasok 15 Ribu Liter Air

31 July 2025 - 12:00 WIB

Sinergikan Program Kerja, PWI Kota Bogor Temui Wali Kota dan Wakil Wali Kota

29 July 2025 - 22:31 WIB

Kompak PWI, IJTI, PFI Siap Sukseskan Festival Merah Putih 2025

29 July 2025 - 21:39 WIB

Teken MoU, PLN EMI dan 11 UID PLN Perkuat Pengelolaan REC dan Solusi Keberlanjutan

29 July 2025 - 21:10 WIB

Dishub Dukung Skema Parkir Sistem Baru

29 July 2025 - 07:25 WIB

Trending on Kabar Bogor