Meningkatnya jumlah kasus covid 19 di Kota Bogor, membuat Pemkot Bogor tengah bekerja keras menyiapkan lokasi untuk isolasi Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Rumah Sakit Darurat Covid-19 untuk merawat orang dengan gejala sedang dan berat.
“Kita sedang koordinasikan dengan BNPB dan prosesnya tidak cepat, tapi saya harapkan bisa segera, selain itu juga tetap harus didampingi oleh Kejaksaan agar semua sesuai aturan,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya.

Bima menambahkan, 22 Desember 2020 kemarin masa PSBMK berakhir. Untuk itu, Pemkot Bogor tengah mengkaji langkah dan kebijakan baru yang sangat dimungkinkan terkait pembatasan aktivitas warga. Hal ini tidak terlepas dari masih meningkatnya kasus positif Covid-19 yang sudah menyentuh angka 70 kasus per hari.
Baca juga: Pemprov Jabar Bakal Masifkan Rapid Test Bagi Wisatawan
“Jadi tidak bisa dengan langkah yang biasa-biasa saja, warga harus diingatkan kembali untuk patuh protokol kesehatan,” kata wali kota.
Bima Arya menerangkan, saat ini Bed Occupancy Ratio atau angka penggunaan tempat tidur di Kota Bogor mencapai 80,9 persen. Sementara untuk tes swab ditargetkan 1.000 orang per minggu.
Untuk laboratorium, akan ditambah Mobile PCR bantuan hibah dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang saat ini tahap finalisasi.
penulis pratama
editor herman