Jalan Otista Resmi Ditutup, Revitalisasi Jembatan Dimulai

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor resmi memulai pelaksanaan revitalisasi jembatan Otto Iskandardinata (Otista) sesuai rencana, yakni 1 Mei hingga 8 Desember 2023. Kepastian tersebut ditandai dengan ditutupnya akses  Jalan Otista mulai Senin (1 mei 2023) pukul 21.00 WIB.

“Kami baru saja mematangkan rencana penutupan Jalan Otista dan disepakati akan ditutup mulai pukul 21.00 WIB, hari Senin ini tanggal 1 Mei,” ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya pada Senin (1/5/2023) siang.

Bima memaparkan, kesepakatan hari H dan jam penutupan Jalan Otista itu diambil dalam rapat koordinasi antara Pemkot Bogor bersama TNI Polri dan stakeholder terkait yang digelar di kawasan Jalan Otista. Sebelum ditutupnya Jalan Otista akan terlebih dahulu dilakukan sterilisasi di kawasan tersebut termasuk di Jalan Suryakencana (Surken).

“Namun sebelumnya tentu sore jelang Magrib akan dilakukan sterilisasi jalan-jalan dan kantong parkir di Jalan Otista dan Surken, sehingga ketika Jalan Otista resmi ditutup pukul 21.00 WIB, maka sudah steril, tidak ada lagi parkir yang menghadap ke Sukasari atau ke atas, jadi supaya semuanya lancar,” tutur Bima.

Bima menegaskan, pihaknya akan maksimalkan waktu untuk sosialisasi kepada masyarakat agar bisa memahami dan menyesuaikan dengan pelaksanaan penutupan Jalan Otista besok malam.

“Kenapa (penutupan Jalan Otista) besok malam?, karena diperkirakan masih akan ada arus balik maupun libur panjang di Kota Bogor, jadi disepakati atas saran pak Kapolresta juga pukul 21.00 WIB,” tegasnya.

Bima juga menyampaikan bagi masyarakat yang ingin mendapat informasi lengkap terkait revitalisasi jembatan Otista dapat mengakses website jembatanotista.kotabogor.go.id.

“Jadi untuk rekayasa lalu lintas, tahapan pekerjaan, apa saja yang terdampak dan sebagainya, silahkan masuk ke sini (jembatanotista.kotabogor.go.id),” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Bismo Teguh Prakoso menyatakan, pihaknya siap untuk mengamankan selama berlangsungnya penutupan Jalan Otista baik pada jalur, kegiatan masyarakat, dan juga menerima saran masukan dari masyarakat demi kemaslahatan bersama.

Kombes Bismo menjelaskan, ada 131 personel Satlantas Polresta Bogor Kota yang akan diterjunkan dalam kegiatan itu. Selain itu ada Pos Bersama yang didirikan di Terminal Baranangsiang.

“Kami juga kerja sama dengan Dinas Perhubungan dan TNI dalam hal ini Kodim, Dandenpom terkait dengan personel, dan juga sarana prasarana di lapangan ada CCTV supaya bisa memantaunya,” pungkasnya.

Sementara untuk mendukung kelancaran lalu lintas dengan diberlakukannya rekayasa lalu lintas di Jalan Otista nanti, sejumlah sarana prasarana telah dipersiapkan dan dipasang di sejumlah titik jalan.

“Untuk rambu PPJ ada 22 titik yang sekarang masih ditutup tirai, nanti penyempurnaannya oleh tim teknis sampai dengan malam ini. Kemudian untuk TL (traffic light) depan Siloam sore ini akan diaktivasi. Sedangkan besok mendekati jam D itu penyiapan water dan beton barrier serta traffic cone,” kata Kepala Dishub Kota Bogor Eko Prabowo.

Eko melanjutkan, dengan ditutupnya Jalan Otista, pola trayek mengikuti manajemen rekayasa, disepakati 7 trayek lewat Surken, kalau memang kepadatannya relatif tinggi. Kami akan kumpul lagi dan dihidupkan kembali sistem shift. Keputusan tentunya atas dasar musyawarah, tidak mutlak itu keputusan Dishub sendiri. Pertemuan kedua beberapa waktu lalu polanya bottom up semua dan dari tujuh trayek yang sangat utama melintasi jalan Otista.

“Rambu-rambu ada 22 dan saat ini masih ditutup tirai terlebih dahulu menunggu pemberlakuan. Traffic light depan Siloam akan diaktifasi. Hari ini disiapkan beton barier, traffic count, water barier. Semua akan dikombinasikan di Jalan Malabar dan dibuka hanya di RS PMI saja. Dilihat pelaksanaan dan implementasi nya apa, nanti kalau ada hal-hal yang perlu dievaluasi. Akan dikaji kembali bersama-sama, personil Dishub Kota Bogor 527 orang hampir 90 persen diterjunkan semua,” jelas Eko.

Eko menerangkan, untuk petugas dibagi tiga shift, pengalaman saat pandemi Covid-19 pengaturan nya dibagi tiga shift. Kemudian ada 8 simpang mayor yang akan menjadi perhatian petugas, yaitu Tugu Kujang, Gang Aut, Simpang Ekalokasari, simpang Ahoy, BTM, Internasional Motor, Empang dan Pasir Kuda sudah disiapkan penguatan pengaturan.

Seperti diketahui, proyek jembatan Otista akan dikerjakan oleh PT. Mina Fajar Abadi dengan nilai kontrak Rp49 miliar yang bersumber dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Adapun waktu pelaksanaan selama 235 hari kalender. Pratama

image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *