Menu

Dark Mode
Gerakkan Ekonomi Rakyat, Menteri UMKM Ajak Masyarakat Pahami MBG Lebih Komprehensif Kementerian UMKM Dorong Batik Jadi Kekuatan Ekonomi Global Rino Pastikan Pasokan Air untuk Dapur MBG di Kota Bogor Aman Pasar Pamoyanan Kota Bogor Jadi Dapur MBG Ilmuwan Prediksi Alam Semesta Bakal Mengalami Kiamat Kosmik Fitur Baru Apple Music iOS 26: Lebih Pintar, Imersif & Seru untuk Karaoke

Kabar Dunia

Ilmuwan Prediksi Kekeringan Ekstrem Global Akan Terjadi Tahun 2100

badge-check


					Ilustrasi kekeringan Foto: Jhoni Hutapea Perbesar

Ilustrasi kekeringan Foto: Jhoni Hutapea

Iklim dan air di Bumi memiliki hubungan yang sangat erat. Seiring dengan perubahan iklim yang membuat temperatur di Bumi perlahan naik, kelangkaan air global diramal akan terjadi lebih cepat.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, ilmuwan mencoba memperkirakan kapan dan seberapa besar kemungkinan kelangkaan air ekstrem – atau yang disebut ‘day zero drought’ – akan terjadi di seluruh dunia.

“Day Zero pada dasarnya adalah waktu ketika wilayah atau kota kehabisan air,” kata Christian Franzke, salah satu penulis dan profesor di IBS Center for Climate Physics, seperti dikutip dari Gizmodo, Senin (29/9/2025).

Kekeringan Day Zero bisa terjadi karena ada tekanan berlipat ganda pada sistem air lokal, seperti curah hujan yang rendah dan berkepanjangan, berkurangnya aliran sungai, dan meningkatnya konsumsi air. Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia juga menjadi salah satu faktor pendorong.

Franzke dan rekan penulisnya Vecchia P. Ravinandrasana mencoba memproyeksikan kelangkaan air global dengan menerapkan kerangka kerja probabilistik pada serangkaian simulasi model iklim yang memperhitungkan semua tekanan di atas.

Simulasi itu menunjukkan titik-titik Day Zero kemungkinan besar akan muncul di 35% wilayah rentan kekeringan dalam 15 tahun ke depan. Wilayah yang paling terancam termasuk Mediterania, Afrika bagian Selatan, dan sebagian Amerika Utara.

Pada tahun 2100, kondisi ini dapat mengancam 750 juta orang di seluruh global dengan skenario emisi yang tinggi. Sekitar dua pertiga warga yang terdampak kekeringan ekstrem tinggal di area perkotaan, dan sisanya hidup di daerah pedesaan.

Populasi perkotaan di Mediterania merupakan demografi yang paling rentan, di mana 196 juta penduduk kota terancam kesulitan air. Sementara itu penduduk di wilayah pedesaan di Asia serta Afrika utara dan selatan juga terkena dampak yang signifikan.

Franzke menekankan bahwa ini hanya proyeksi, bukan prediksi. Namun, kekeringan Day Zero pernah mengancam warga Kota Cape Town pada tahun 2018 ketika sungai mencapai titik terendah dan waduk utama terkuras hingga hampir kosong.

“Kami terkejut melihat seberapa cepat hal ini dapat terjadi,” ucap Franzke.

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Ilmuwan Prediksi Alam Semesta Bakal Mengalami Kiamat Kosmik

2 October 2025 - 11:16 WIB

Ledakan Kosmik Aneh Muncul di Luar Bima Sakti, Ilmuwan Kebingungan

29 September 2025 - 10:36 WIB

Berlian Aneh Asal Afrika Mengandung Unsur Kimia yang Mustahil

29 September 2025 - 10:33 WIB

Korea Utara Tak Mempan Dihukum Sanksi soal Nuklir, Trump Harus Turun Tangan

27 September 2025 - 20:02 WIB

Prabowo Bertemu Raja Belanda dan PM Dick Schoof di Amsterdam

27 September 2025 - 19:57 WIB

Trending on Kabar Dunia