Menu

Dark Mode
Siapa Pewaris Bisnis Giorgio Armani? Bakal Kelola Warisan Ratusan Triliun Google Minta 2,5 Miliar Pengguna Gmail Segera Ganti Password, Begini Caranya Lensa baru Snapchat mungkinkan pembuatan gambar AI pakai perintah teks Streaming Video Tanpa Gangguan, Indosat Perkuat Sinyal di Pestapora 2025 Apple Siapkan Mesin Pencari Canggih Pakai AI Bocornya Obrolan Xi Jinping dan Putin tentang ‘Hidup Abadi’

Kabar Politik

HUT PGRI, PTM Pelajar Harus Ketat

badge-check


					HUT PGRI, PTM Pelajar Harus Ketat Perbesar

Memperingati hari jadi ke-76 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menghadiri acara Diskusi Panel, yang digelar di Executive Lounge RSJMM Heritage Golf Field, Kamis (21/10/21.

Acara yang digelar oleh PGRI Kota Bogor ini dibuka oleh Walikota Bima Arya dan mengusung tema ‘Pentingnya Pendampingan Psikologis dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada Era Normal Baru’.

Sebagai narasumber dalam diskusi, Atang mengungkapkan bahwa PTM Terbatas merupakan salah satu hal yang sangat dinantikan oleh siswa-siswi.

Karena hampir dua tahun, anak-anak kehilangan momen bercengkerama dengan teman-teman sekolah dan gurunya. Selama itu pula mereka lebih banyak berinteraksi dengan gadget.

Sehingga penting untuk menjaga psikologis anak agar bisa menjalani PTM Terbatas secara maksimal.

“Kan sudah hampir dua tahun tidak masuk ke sekolah, kemudian mereka merasakan kehilangan ketika tidak bertemu gurunya, teman-temannya. Maka ketika masa itu tiba (PTM Terbatas, red) tentu pelaksanaannya harus maksimal dan matang agar anak-anak terimpresi dengan baik,” ujar Atang.

Sebagai orang tua yang memiliki empat orang anak, Atang mengaku merasakan momen dimana anak-anaknya merasa sangat antusias menyambut PTM Terbatas.

Hanya saja, Atang menilai terdapat perbedaan respon psikologis diantara anaknya yang duduk di bangku SMA, SMP dan SD dalam menyambut PTM Terbatas.

“Sehingga memang perlu penanganan dan perlakuan yang berbeda terhadap anak-anak tergantung jenjang pendidikannya,. Pendampingan psikologis dan relasi sosial ini penting, apalagi pendidikan ke depan perlu memperkuat pembinaan jiwa kepribadian anak didik”, ungkap Atang.

Lebih lanjut, Atang menilai PTM Terbatas menjadi momentum untuk menggapai Indonesia Emas 2045. Meski pandemi Covid-19 menjadi akar masalah sektor pendidikan saat ini, namun ia yakin setiap masalah pasti ada solusinya.

“Maka, apabila kita ingin Indonesia emas 2045 benar-benar terjadi, maka PTM saat ini menjadi milestone pendidikan calon pemimpin masa depan. Ada hikmah dari pandemi. Semoga pendidikan ke depan jauh lebih baik dengan sinergi dan kolaborasi,” tegasnya.

Dalam acara tersebut, Atang dan narasumber lain mendapatkan pin perlindungan anak dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor.

Penulis Pratama/rls

Editor Aldho Herman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Zainal Abidin Soroti Sistem Pengolahan Sampah di TPAS Galuga

14 August 2025 - 10:38 WIB

Sosialisasikan Raperda Ekraf, DPRD Dorong Kebangkitan Industri Kreatif Kota Bogor 

13 August 2025 - 23:04 WIB

Disahkan DPRD Kota Bogor, Program Baru di APBD Perubahan 2025 Harus Diawasi

9 August 2025 - 13:51 WIB

Adityawarman Terima Aliansi Ummat Islam Aswaja

6 August 2025 - 19:04 WIB

Adityawarman Terima Kunjungan Ikatan Keluarga Minang Kota Bogor

30 July 2025 - 19:38 WIB

Trending on Kabar Politik