Sedikitnya 102 paket proyek senilai 102 miliar selesai dilelang Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Bogor, mulai Januari hingga Juni 2018. Hal ini menunjukan peningkatan capaian lelang pada kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Bogor Tahun Anggaran 2018, dibandingkan tahun sebelumnya untuk semester pertama.
“Dulu di tahun Anggaran 2017 pada semester pertama hanya berhasil melelang 84 paket. Sekarang totalnya 102 paket dengan nilai Rp132 miliar sudah dilelang. Sampai saat ini sudah penetapan pengumuman pemenang 50 paket tersebar di 23 OPD, dan sisanya sedang proses 52 paket,” kata Kepala Bagian Adalbang Setda Kota Bogor, Rahmat Hidayat.

Kegiatan yang menjadi program strategis baru dua paket,lanjutnya, diantaranya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian PUPR dengan nilai total Rp14 miliar dan pembangunan lanjutan Masjid Agung senilai Rp9,5 miliar.
“Sumber dari DAK untuk kegiatan pembangunan betonisasi jalan, yakni Jalan Merdeka Rp6 miliar, Warung Bandrek Rp2,3 miliar, Sindangbarang Jero Rp2,3 miliar dan Pada Suka Rp1,6 miliar,” urainya.
Hingga akhir Juli ini lanjut Rahmat, ada dua paket yang menelan anggaran besar namun belum dilelangkan di ULP. Yaitu, pembangunan pedestarian Suryakencana senilai Rp14 miliar dan interior gedung DPRD baru Rp12 miliar.
“Yang dua paket besar itu belum dilelang. Tapi untuk konsultan perencanaannya sudah. Dan ada tambahan satu paket lagi bantuan Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan kolam retensi Cibuluh nilainya Rp10 miliar,” imbuhnya.
Disamping itu, kata Rahmat, saat ini tengah proses lelang yang nilainya cukup besar dibiayai APBD 2018 adalah pembangunan drainase Vila Duta sampai Katulampa di kawasan Jalan Regional Ring Road Rp3,3 miliar.
Rahmat menandaskan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan pihaknya punya terobosan untuk menerapkan lelang Pra DIPA pada tahun 2019 mendatang.
“Tahun ini mencoba lelang sebelum tahun anggaran (Pra DIPA) karena beberapa daerah lain sudah menerapkan,” tandasnya.