Debat publik calon walikota wakil walikota Bogor yang berlangsung live di metrotv berlangsung seru. Sesekali diselingi tawa, namun tak mengurangi kritisnya pertanyaan tiap calon kepada rivalnya. Ada yang menarik saat calon walikota Achmad Ru’yat berkesempatan memberikan pertanyaan kepada calon walikota dari jalur independen Edgar Suratman.
Alih-alih memberikan pertanyaan, Achmad Ru’yat malah mengawalinya dengan mengaku kagum terhadap karakter Edgar selama menjadi birokrat di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.

“Kang Edgar, saya mengenal Pak Edgar birokrat yang berkarakter sejak jadi camat sampai kepala dinas, dan bila mana takdir pemenangnya Ru’yat Zaenul bersediakah Kang Edgar untuk bersama-sama membangun Kota Bogor tercinta, dengan visi bogor kota terbaik se-Indonsesia dengan pemerintah amanah dan masyarkat yang sejahtera kami membutuhkan potensi saudara yang berkarakter?,” kataRu’yat yang sempat menjadi pimpinan Edgar, saat menjadi wakil walikota berpasangan dengan Diani Budiarto.
Disodorkan pertanyaan tersebut, Edgar dengan santai dan tersenyum tidak mempermasalahkan siapa yang akan menjadi Wali Kota Bogor.
“Illahi anta maksudi waridhoka mathlubi antini mahabataka wamarifataka. Hanya Allah yang dimaksud, siapa pun yang ditakdirkan jadi walikota kita terima, apalagi nomer dua jadikan, Insya Allah siapapun yang menang tidak harus jadi wali kota, kalau memang jadi Insya Allah jadi nomer dua,” ujar Edgar.
Giliran Edgar memberikan pertanyaan kepada Achmad Ru’yat. Edgar mempertanyakan bagaimana cara Ru’yat menjaga pluraslisme di Kota Bogor.
Dan ini jawaban Ru’yat. “Kita ingin menghadirkan Kota Bogor nyaman bagi semua kalangan, baik orang kaya, orang miskin dan orang menengah, dan kami memiliki strategi bagaimana keberagaman ini bisa diakumulasikan untuk mewujudkan Kota Bogor sebagai Kota Terbaik di Indonesia,” katanya.
Sesi tanya jawab antara Ru’yat dan Edgar pun diakhiri dengan saling bersalaman dan berpelukan di antara keduanya.
reporterpratama