Menu

Dark Mode
Menkomdigi Ingatkan Ada Aturan Batasi Akses Game Online Berisiko untuk Anak Masuk Generation17, Aktivis Muda RI Jadi Suara Konservasi Laut Global Point Nemo: Kuburan Antariksa di Tempat Paling Terisolasi di Bumi Prabowo Lantik Rektor IPB Arif Satria Jadi Kepala BRIN, Gantikan Tri Handoko Hari Ini Terakhir, Pengguna X/Twitter Wajib Daftar Ulang atau Diblokir Saat Mesin Pilih Bertahan Hidup: Pelajaran dari AI yang Memeras untuk Tak Dimatikan

Bogoh Ka Bogor

DP3A Kota Bogor Launching Girlypan

badge-check


					DP3A Kota Bogor Launching Girlypan Perbesar

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor menggelar Peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional di Taman Ekspresi Sempur, Kota Bogor, Jumat (10/12/2021).

Pada gelaran peringatan ini DP3A melakukan aksi longmarch dari Balai Kota ke Taman Ekspresi, yang kemudian dilanjut dengan launching Gerakan Perlindungan Perempuan dan Anak (Girlypan) serta kampanye pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dipimpin Wali Kota Bogor, Bima Arya.

“Data menunjukkan 12 tahun terakhir kasus kekerasan pada anak dan perempuan meningkat, juga di masa Pandemi angka-angka menunjukkan hal yang sama,” ujar Bima Arya.

Wali Kota menjelaskan, angka ini bisa diartikan banyak. Bisa jadi memang kesadaran pada hak anak dan perempuan, prinsip kesetaraan belum baik atau bisa jadi juga justru perempuan sudah merasa lebih tahu lagi hak-haknya, sehingga melaporkan yang dialami atau sistem perlindungan sudah lebih baik dari mulai pencatatan dan pelaporan.

“Jadi lebih banyak kasus karena lebih banyak yang sadar dan paham atau karena apapun itu, ini masih PR sekali buat semua,” jelasnya.

Menurut Bima Arya pemahaman tentang kekerasan juga harus utuh. Sebagian besar masih memahami kekerasan itu hanya kekerasan fisik, seperti memukul, menjambak, menganiaya dan sebagainya.

Padahal banyak juga yang mengalami kekerasan verbal, seperti menyakiti lewat kata-kata. Tentu jika kekerasan ini dialami perempuan yang merupakan kepala sekolah dari ‘madrasah kehidupan’ akan berdampak pada banyak hal.

“Perempuan akan membesarkan anak, namun karena ibu atau perempuan itu trauma, terganggu secara psikis bisa dibayangkan dampaknya pada ketahanan keluarga dan perkembangan anak, dan kalau terjadi pada anak, bisa dibayangkan sistem limbik yang terpengaruh, perkembangan di masa tumbuh, kejiwaan ketika berkembang mengakibatkan anak tidak bisa menjadi aktor pada bonus demografi yang sedang kita siapkan,” jelasnya.

Untuk itu ia menegaskan kata kuncinya tentu kolaborasi dan aksi. Ia mengapresiasi adanya long march dan kampanye. Namun, jangan terjebak pada seremoni dan simbolistik, semua harus bergerak turun ke bawah. Dan lagi-lagi dasa wisma harus menjadi andalan serta garda terdepan, untuk pencatatan, proses pengaduan, edukasi dan advokasi.

“DP3A bisa jadi integrator dari sistem perlindungan yang ada. Kita perbaiki sistem perlindungan ini, bukan saja edukasi, pemahaman definisi kekerasan tapi dari sisi pelaporan, pencatatan sehingga bisa terus memperbaiki terus angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dan kita butuh kreativitas sampai masuk ke anak-anak, perempuan, dan ibu-ibu muda yang punya potensi terdampak,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Kepala DP3A Kota Bogor, Iceu Pujiati mengatakan, Girlypan merupakan inovasi dari DP3A untuk mencegah kekerasan perempuan dan anak.

Melalui program Girlypan ini pihaknya ikhtiar dalam penurunan jumlah kekerasan perempuan dan anak, meningkatkan sinergi dari pihak pemerintah dan pihak terkait lainnya. Sehingga pencegahan dan pelayanan terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak bisa berjalan optimal.

“Ikhtiar ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman pencegahan dini dan pelayanan kekerasan perempuan dan anak,” katanya.

Penulis PRatama/rls

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Dedie dan Jenal Tekankan Semangat Juang Pemuda di Sektor Pertanian

29 October 2025 - 11:39 WIB

Dedie Rachim Resmikan Jalan Penghubung Dua Kelurahan

27 October 2025 - 22:39 WIB

Pengawas Koperasi Merah Putih Diberi Pelatihan

27 October 2025 - 22:35 WIB

Dedie Rachim Apresiasi Busuratin

27 October 2025 - 08:39 WIB

Pemkot Bogor Tanamkan Kesadaran Masyarakat Lewat Aksi Bersih

24 October 2025 - 20:48 WIB

Trending on Bogoh Ka Bogor