Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor terhitung hingga tahun 2015 lalu telah mengalami kerugian hingga mencapai Rp 28 miliar. Sementara itu, modal yang dimiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini hanya sebesar Rp 30 miliar.

Oleh sebab itu, seperti dikatakan Direktur Utama PDJT yang baru Krisna Kuncahyo usai pelantikan dirinya, Rabu (27/01/16), maka seorang ahli keuangan atau selevel manajer pun tidak akan berhasil tanpa adanya perencanaan pelayanan publik yang baik.
Oleh sebab itu, sebagai langkah awal Krisna akan melakukan pembenahan di tubuh PDJT terlebih dahulu. Baru kemudian akan membuat sinergitas dengan seluruh karyawan.
“Selain dengan karyawan, sinergitas juga akan dilakukan dengan stakeholder lainnya. Baik itu dengan Pemkot Bogor dan DPRD, dimanan keduanya sebagai bagian dari pengawas pembangunan di Kota Bogor,” ungkap Krisna.
Lantaran PDJT didirikan sebagai pelayan publik, katanya, maka penataan akan segera dilakukan. Apalagi dengan pemetaan yang sudah ada dan telah direncanakan, maka tinggal lebih bersinergi lagi dengan Pemkot Bogor.
“Dengana manajemen yang sudah ada, upaya penyehatan dan perbaikan struktur pendapatan ini harus dilaksanakan dengan memanfaatkan dan memaksimalkan aset yang ada,” pungkasnya.
#D. Raditya