Menu

Dark Mode
Instagram Map Mulai Tersedia di Indonesia, Bisa Berbagi Lokasi dengan Teman Jennie Blackpink Luncurkan Font Karya Sendiri “Zen Serif”, Ini Cara Download-nya Di Bali, Bos Garena Bicara soal AI dan Gelombang Ketiga Industri Game Aneh Tapi Nyata! Ada Jenis Pohon yang Bisa Hasilkan Emas IGDX 2025 Conference Day Dibuka, Bahas Tren dan Masa Depan Dunia Game Amazon Rilis Quick Suite, AI yang Bisa Riset, Analisis, dan Kerja Otomatis di Kantor

Kabar Lifestyle

Di Bali, Bos Garena Bicara soal AI dan Gelombang Ketiga Industri Game

badge-check


					Kiri ke kanan: CEO Dream Studio Julio Andryanto, Country Head Garena Indonesia Hans Saleh, Head of Apps Partnership Google SEA Denis Nichifor. Ketiga panelis ini kompak mengatakan bahwa AI bukan ancaman di industri game, tapi justru membuka pintu baru bagi para pelaku. Ketiganya berbincang di atas panggung Indonesia Game Developer Exchange 2025 di Bali, Sabtu (11/10/2025). (Foto: KOMPAS.com/YUDHA PRATOMO) Perbesar

Kiri ke kanan: CEO Dream Studio Julio Andryanto, Country Head Garena Indonesia Hans Saleh, Head of Apps Partnership Google SEA Denis Nichifor. Ketiga panelis ini kompak mengatakan bahwa AI bukan ancaman di industri game, tapi justru membuka pintu baru bagi para pelaku. Ketiganya berbincang di atas panggung Indonesia Game Developer Exchange 2025 di Bali, Sabtu (11/10/2025). (Foto: KOMPAS.com/YUDHA PRATOMO)

Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai memainkan peran besar dalam industri game.

Alih-alih dianggap sebagai ancaman bagi tenaga kreatif, AI justru dinilai bisa membuka peluang baru bagi pengembang, termasuk developer lokal di Indonesia, untuk menciptakan game lebih cepat dan kompetitif di pasar global. 

Country Head Garena Indonesia, Hans Saleh, mengatakan bahwa AI merupakan fase penting berikutnya dalam evolusi industri game, setelah hadirnya game online dan game mobile.

Menurut Hans, AI akan menjadi “gelombang ketiga” yang mendorong transformasi besar-besaran di dunia game.

“Kalau kita lihat seperti yang dikatakan Hideo Kojima, mungkin yang pertama itu game online, lalu game mobile, dan yang ketiga adalah AI saat ini,” ujar Hans di atas panggung panel diskusi dalam acara Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2025 di Denpasar, Bali, Sabtu (11/10/2025).  

“Dengan AI, banyak orang bisa mengembangkan game mereka atau membangun prototipe lebih cepat,” lanjut Hans.

Hans menilai, keberadaan AI akan membantu studio-studio kecil untuk bersaing di tingkat global. 

Namun, ia menekankan pentingnya kesiapan talenta dan kemampuan memanfaatkan teknologi ini secara tepat agar benar-benar mampu mendorong kemajuan industri game Indonesia. 

“Yang penting adalah bagaimana kita memanfaatkan teknologinya. Apakah para talenta siap menghadapi teknologi semacam ini,” lanjut Hans.

Senada dengan Hans, Julio Andryanto, CEO Dreams Studio, menyebut bahwa AI kini sudah menjadi bagian penting dari proses pengembangan game di studionya. 

Teknologi ini tidak hanya membantu meningkatkan pengalaman bermain, tetapi juga mempercepat pekerjaan teknis dan kreatif di balik layar. 

“AI sangat membantu kami, terutama dalam debugging kode native, menulis narasi, hingga desain ekonomi game. Jadi, AI bukan hanya untuk pemain, tapi juga sangat membantu pengembang,” ujar Julio.

Sementara Denis Nichifor, Head of Apps Partnership Google Asia Tenggara, menilai AI harus dilihat sebagai alat bantu, bukan ancaman atau pengganti manusia. 

Menurut Denis, AI dapat memperkuat berbagai aspek pengembangan game, mulai dari optimasi kode, desain kreatif, bahkan monetisasi. 

“AI adalah alat yang akan meningkatkan kemajuan kreatif, monetisasi, dan pengembangan. Tapi pada akhirnya, ide dan orisinalitas tetap milik manusia,” kata Denis.

Ia mencontohkan bagaimana studio kecil di Pakistan mampu meningkatkan produktivitas secara drastis setelah memanfaatkan berbagai alat AI seperti ChatGPT dan Leonardo. 

Dalam waktu singkat, mereka bisa memangkas waktu produksi dari tiga minggu menjadi dua hari untuk pembuatan satu adegan. 

“Peningkatan produktivitas mereka luar biasa. Mereka menggunakan AI kreatif untuk menyempurnakan setiap game di portofolio mereka,” ungkp Denis.

Sumber: kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Instagram Map Mulai Tersedia di Indonesia, Bisa Berbagi Lokasi dengan Teman

12 October 2025 - 10:29 WIB

Jennie Blackpink Luncurkan Font Karya Sendiri “Zen Serif”, Ini Cara Download-nya

12 October 2025 - 10:22 WIB

Aneh Tapi Nyata! Ada Jenis Pohon yang Bisa Hasilkan Emas

12 October 2025 - 10:04 WIB

IGDX 2025 Conference Day Dibuka, Bahas Tren dan Masa Depan Dunia Game

11 October 2025 - 15:17 WIB

Amazon Rilis Quick Suite, AI yang Bisa Riset, Analisis, dan Kerja Otomatis di Kantor

11 October 2025 - 15:09 WIB

Trending on Kabar Lifestyle