Menu

Dark Mode
Penyelundupan 46,7 Kg Sabu Digagalkan Polda Kalteng Dunia Sedang Berubah: Indonesia Simbol Kebangkitan Poros Asia Global Ehsan Relief Indonesia dan Yayasan IDEP Selaras Alam Salurkan Donasi ke Bali 15.000 Porsi Makan Gratis Dibagikan di Monas Maxim Indonesia Miliki Kantor Cabang di Setiap Provinsi Menkop Jabarkan Peran dan Fungsi Kopdes Merah Putih

Kabar Lifestyle

Clarissa Tanoesoedibjo Ungkap Tantangan Bisnis di Tengah Perkembangan Teknologi

badge-check


					Clarissa Tanoesoedibjo (Foto: Okezone) Perbesar

Clarissa Tanoesoedibjo (Foto: Okezone)

Seiring pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial di dunia hiburan, para pelaku bisnis di Indonesia turut menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi dengan perubahan tren serta selera konsumen yang semakin dinamis.

Perubahan pola konsumsi yang dipengaruhi oleh digitalisasi juga menuntut perusahaan untuk terus berinovasi, baik dalam strategi pemasaran, produk, maupun layanan.

1. Pola Konsumsi Masyarakat

Managing Director Vision+, Clarissa Tanoesoedibjo menyampaikan bahwa saat ini pola konsumsi masyarakat telah berubah, terdapat peningkatan untuk konsumsi konten pendek dan lebih interaktif. Hal itu yang mendorong perseroan untuk fokus ke segmen bisnis tersebut.

“Secara sifat dan juga preference dari pengiklan itu juga sudah shifting ke digital dan itu menciptakan peluang untuk kami ke depannya,” kata Clarissa saat ditemui di Gedung BEI Jakarta pada Kamis (20/3).

Di samping itu, jenis konten yang saat ini diminati masyarakat semakin beragam,  hal itu juga mendorong perseroan untuk mencari beberapa sumber pendapatan yang baru selain yang sebelumnya yaitu subscription sama advertising.

“Sekarang kami melihat market drama shorts ini yang berpotensi besar,” imbuh Clarissa.

2. MNC Digital Fokus Pendapatan pelanggan Berbayar

Adapun PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) akan berfokus pada subscription atau pendapatan dari pelanggan berbayar. Kemudian, akan berfokus pada advertising melalui Ads Revenue. Serta, melalui licensing dengan mendistribusikan hak siar atau hak lisensi konten-konten yang diproduksi perseroan ke sejumlah negara.

Selain itu, perseroan juga akan berfokus pada produksi dan lisensi konten-konten berdurasi pendek, seperti short drama. Alasannya, format konten tersebut tengah digandrungi di banyak negara seperti Cina.

Dalam hal ini, MSIN sudah mengumpulkan konten-konten lama milik perseroan dan akan diformat ulang dengan durasi yang lebih pendek. Setelah itu, perseroan juga akan melisensikan produk konten tersebut ke negara lain.

Terakhir, MSIN juga akan mengadopsi sistem SSAI atau Single Server Ads Insertion yang akan menggantikan commercial break yang ada di televisi dan diletakkan pada platform streaming, sehingga sifatnya lebih khusus bagi masing-masing pengguna.

Sumber: okezone.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Maxim Indonesia Miliki Kantor Cabang di Setiap Provinsi

21 September 2025 - 20:59 WIB

5 Fakta Gerhana Matahari Sebagian 21 September

21 September 2025 - 14:11 WIB

Visa Ditolak, Presiden Palestina Manfaatkan Teknologi untuk Pidato di PBB

21 September 2025 - 14:03 WIB

Gelar Wedding Showcase, HARRIS Cibinong City Mall Bogor Hadirkan 17 Vendor

21 September 2025 - 12:24 WIB

Trump Klaim TikTok Selangkah Lagi Jadi Milik AS

20 September 2025 - 14:32 WIB

Trending on Kabar Lifestyle