Sebanyak enam organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Depok ditutup akibat ASN terjangkit virus Corona. Ketujuh OPD itu adalah Dinas Pendidikan; Dinas PUPR; Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (PAPMK); Sekretariat Daerah; Kantor Kecamatan Sukmajaya; dan Gedung DPRD.
Gedung DPRD di Cilodong ditutup mulai hari ini, kemarin (Senin, 7/9/2020) hingga tujuh hari ke depan. Karena dua orang ASN yang berkantor di sana terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan PCR semalam.

“Iya, betul (gedung DPRD Kota Depok ditutup), tanggal 7-14 September,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana kepada wartawan, kemarin siang.
Selama penutupan, Pemkot Depok akan melakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan di gedung DPRD Kota Depok. Di samping itu, demi kepentingan mitigasi, pelacakan kasus dan penelusuran kontak erat langsung dijalankan. “Kantor segera didisinfeksi dan yang kontak erat akan dites swab,” tegasnya.
Baca juga:Ternyata Ini Penyebab Meninggalnya Dua Lurah di Bogor Selatan
“Saat ini dinas kesehatan dibantu Sekretariat DPRD Kota Depok sedang melalukan tracing (pelacakan) kasus, terutama yang kontak erat dengan kasus terkonfirmasi positif,” ungakpnya.
Kasus Covid-19 di Depok masih belum mereda sejak pandemi melanda awal Maret lalu. Hingga sekarang, Pemerintah Kota Depok melaporkan 2.454 kasus positif Covid-19, 1.709 di antaranya dilaporkan pulih dan 84 lainnya meninggal dunia.
Dikutip dari situs resmi pikobar.jabarprov.go.id, Depok masih bercokol sebagai wilayah dengan kasus Covid-19 terbanyak di Jawa Barat. Dari jumlah tadi, kini masih ada 661 pasien positif Covid-19 yang sedang ditangani di Kota Depok, baik isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit. Angka ini jauh di atas puncak gelombang pertama yakni 383 pasien pada Mei lalu.
Sumber/foto: Kompas.com
Editor: Adi Kurniawan