Menu

Dark Mode
KLH Gandeng EIGER Tanam Ratusan Pohon di Gunung Gede Pangrango Hatrick Pimpin KORMI Kota Bogor, Ini Komitmen ZM Bos AWS: Tak Ada AI Bubble di Indonesia, Malah Harus Tambah Investasi Terungkap! Anaconda Sudah Berukuran Raksasa Sejak 12 Juta Tahun Lalu Netflix Akuisisi Warner Bros: Langkah Besar yang Tuai Pro dan Kontra Peduli Korban Bencana, PEKA PWI Kota Bogor Bareng Baznas Buka Donasi

Kabar Lifestyle

Apple Kembali Ditinggal Petinggi AI, Hengkang ke Meta

badge-check


					Ilustrasi Apple Intelligence, sistem kecerdasan buatan milik Apple. (Foto: Getty Images) Perbesar

Ilustrasi Apple Intelligence, sistem kecerdasan buatan milik Apple. (Foto: Getty Images)

Apple kembali kehilangan salah satu sosok penting di divisi kecerdasan buatan (AI) mereka. 

Kali ini giliran Ke Yang, Kepala divisi Answers, Knowledge, and Information (AKI) yang memutuskan hengkang dari perusahaan tersebut. 

Menurut laporan Bloomberg, Ke Yang baru saja dipromosikan ke posisi tersebut beberapa minggu lalu. Namun, ia memutuskan untuk meninggalkan Apple dan bergabung dengan Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram.

Di divisi AKI, Ke Yang bertanggung jawab untuk memimpin pengembangan produk pencarian berbasis AI yang disebut-sebut mirip dengan ChatGPT, assten kecerdasan buatan perusahaan OpenAI.

Produk ini nantinya memungkinkan Siri, asisten suara milik Apple, mencari dan menampilkan informasi secara real-time dari internet, lalu mengintegrasikannya langsung ke dalam respons pengguna.

Deretan petinggi Apple yang pindah ke Meta 

Kepergian Ke Yang ini kembali memperpanjang daftar petinggi di divisi AI Apple yang memilih keluar dan pindah ke perusahaan pesaing.

Sebelumnya, pada bulan September 2025, Direktur Senior tim Apple yang bernama Robby Walker juga dilaporkan hengkang dan meninggalkan perusahaan. 

Meski belum diketahui ke mana Walker pindah, tetapi sederet kepergian petinggi eksekutif Apple ini sedikit menjadi sinyal bahwa perusahaan tampaknya masih menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan tenaga ahli terbaik di bidang AI.

Tak hanya Walker, sejumlah tokoh penting Apple lain juga dikabarkan melakukan langkah serupa. Mengutip laporan 9to5Mac, beberapa nama yang diketahui telah meninggalkan perusahaan di antaranya yaitu:

Jian Zhang, mantan Peneliti Utama AI untuk bidang robotika (Lead AI Researcher for Robotics) 

Ruoming Pang, mantan kepala pengembangan model AI Apple (Apple’s former AI models head), serta 

Frank Chu, yang sebelumnya menjabat sebagai pimpinan divisi AI untuk infrastruktur cloud, pelatihan, dan pencarian (Apple’s AI lead on cloud infrastructure, training and search) 

Ketiga sosok penting tersebut kini diketahui telah pindah bergabung dengan Meta dan bekerja di bawah pimpinan sang CEO, Mark Zuckerberg.  

Adapun kepindahan mereka bertiga tampak memperlihatkan tren yang konsisten, di mana Meta tampak aktif merekrut talenta berpengalaman dari perusahaan pesaingnya, termasuk Apple. 

Fenomena ini juga sejalan dengan ambisi Meta yang ingin memperkuat posisinya di pasar AI generatif.

Langkah Meta juga dinilai sebagai bagian dari upaya mempercepat pengembangan dan impelementasi produk berbasis AI di seluruh ekosistem aplikasinya, termasuk Facebook, Instagram, WhatsApp, dan lain sebagainya.

Meta sendiri beberapa waktu belakangan ini memang agresif merekrut jagoan AI dari berbagai perusahaan.

Sedangkan bagi Apple, hengkangnya jajaran petinggi perusahaan ini menjadi tantangan besar yang tengah dihadapi perusahaan. 

Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, Amerika Serikat itu tampaknya masih berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan mereka di bidang kecerdasan buatan.

Pasalnya, jika dibandingkan dengan kompetitornya, seperti Google atau Microsoft, posisi Apple saat ini memang masih tertinggal cukup jauh. 

Ketika dua perusahaan pesaingnya sudah lebih dulu berhasil mengintegrasikan teknologi AI ke dalam produk dan layanan utama mereka, Apple justru masih berusaha untuk menghadirkan teknologi AI mereka yang bernama Apple Intelligence, ke tangan konsumen.

Tantangan Apple bahkan semakin membesar setelah beberapa konsumen dilaporkan mengajukan gugatan ke perusahaan karena merasa fitur-fitur AI yang dijanjikan belum sepenuhnya tersedia atau berfungsi sebagaimana yang diiklankan.

Perusahaan bahkan berharap besar, dengan kehadiran sistem Apple Intelligence dan pembaruan besar pada Siri nantinya bisa membantu mereka mengejar ketertinggalan mereka dari pesaing, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Mashable, Selasa (21/10/2025).

Sumber:kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Bos AWS: Tak Ada AI Bubble di Indonesia, Malah Harus Tambah Investasi

6 December 2025 - 11:40 WIB

Terungkap! Anaconda Sudah Berukuran Raksasa Sejak 12 Juta Tahun Lalu

6 December 2025 - 10:57 WIB

Netflix Akuisisi Warner Bros: Langkah Besar yang Tuai Pro dan Kontra

6 December 2025 - 10:53 WIB

Daftar Pemenang Apple App Store Awards 2025: Pokemon TCG Pocket – Strava

5 December 2025 - 13:21 WIB

iPhone Air Produk Gagal, Brand China Batalkan Proyek HP Tipis

5 December 2025 - 13:15 WIB

Trending on Kabar Lifestyle