Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang masih dirawat di rumah sakit akibat hepatitis A mulai berkurang. Tercatat, hingga Sabtu (12/12/2015) masih ada 15 mahasiswa IPB yang dirawat di 2 RS berbeda di wilayah Bogor.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaaan IPB Yonny Koesmaryono mengatakan ada total 37 mahasiswa IPB yang terduga hepatitis A. “Dalam pemeriksaan kesehatan selama 2 hari ini memang ada yang memiliki gejala mirip hepatitis A. Mereka kemudian dirujuk ke RS untuk pemeriksaan darah dan kinerja hati,” kata Yonny.
Dari jumlah itu, tinggal 15 mahasiswa yang masih menjalani perawatan di RS. Yonny juga memastikan biaya pengobatan mahasiswa ditanggung sepenuhnya IPB. Jika ada yang mengeluarkan biaya perawatan, maka mahasiswa tersebut dipastikan tidak melapor ke kampus jika sakit.
IPB bekerja sama dengan dinas kesehatan Kabupaten Bogor juga melakukan sosialisasi kepada pemilik usaha makanan di sekitar kampus mengenai higienitas. Dugaan awal, penyakit ini menyebar akibat sumber air yang tercemar atau alat makan yang tidak bersih.
Kondisi mahasiswa yang rentan paska menghadapi ujian akhir semester serta asupan makanan yang tidak baik membuat penyakit ini dengan mudah menyebar. Yonny juga memastikan kematian Senna bukan karena hepatitis A melainkan komplikasi hepatitis B dan paru-paru.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Kusnadi mengatakan saat ini petugas fokus pada penanganan mahasiswa yang terjangkit penyakit hepatitis supaya tidak menjadi penyebar virus.
Menurut dia, meski memiliki gejala banyak dan seolah-olah parah, penyakit hepatitis A tidak mematikan. “Penderitanya bisa sembuh sendiri dan memang tidak ada obatnya. Asal menjaga kebersihan dan asupan gizi sembuh. Tapi harus dikarantina supaya tidak menulari yang lain,” ucap Kusnadi. (Deni)