Menu

Dark Mode
Google Siapkan Aluminium OS, Sistem Operasi Laptop Hasil Peleburan ChromeOS dan Android Tiga Konten Kreator TIkTok Ini Buktikan Live Streaming Bisa Ubah Hidup Banyak Orang Crocs Rilis Sandal dengan Desain “Controller” Xbox, Harga Rp 1 Jutaan Qualcomm Snapdragon 8 Gen 5 Resmi, Chip “Non-Elite” untuk HP Flagship Murah Intel Pastikan Core Ultra Series 3 Panther Lake Segera Rilis Durasi Instagram Reels Kini Makin Lama, Maksimal 20 Menit

Kabar Lifestyle

Google Siapkan Aluminium OS, Sistem Operasi Laptop Hasil Peleburan ChromeOS dan Android

badge-check


					Ilustrasi Android Laptop. Google diyakini tengah menyiapkan Aluminium Operating System alias ALOS, sebuah platform berbasis Android yang dirancang untuk menggantikan ChromeOS dan membawa Android masuk ke ekosistem PC. Foto: (Android Authority) Perbesar

Ilustrasi Android Laptop. Google diyakini tengah menyiapkan Aluminium Operating System alias ALOS, sebuah platform berbasis Android yang dirancang untuk menggantikan ChromeOS dan membawa Android masuk ke ekosistem PC. Foto: (Android Authority)

Google tengah menyiapkan sistem operasi baru untuk laptop bernama Aluminium Operating System atau ALOS. Aluminium OS disiapkan sebagai pengganti ChromeOS, sekaligus membuka jalan untuk membawa pengalaman Android ke ekosistem PC. 

Nama kode Aluminium OS ini muncul sebagai perkembangan terbaru dari rencana Google untuk melebur ChromeOS dan Android. Jejaknya bisa ditemukan dari berbagai dokumen internal, laporan bug, hingga lowongan pekerjaan yang dipublikasikan Google. 

Bagi yang belum familier, ChromeOS awalnya lahir dari peramban Chrome dan kemudian berkembang menjadi sistem operasi untuk laptop ringan yang banyak mengandalkan komputasi cloud.

Sementara Android tumbuh menjadi OS lengkap untuk ponsel, tablet, TV, hingga perangkat IoT. Kini, Google berencana menggabungkan keduanya dalam satu platform baru.

Aluminium OS, bukan Aluminum OS

Sebelumnya, di ajang Snapdragon Summit 2025 September lalu, Rick Osterloh selaku Senior Vice President Devices and Services Google, sudah mengonfirmasi langkah besar perusahaan yang akan menggabungkan ChromeOS dengan Android mulai 2026.

Ketika itu, Google tak banyak merinci soal rencana tersebut. Jadi, kita tidak tahu soal codename, fitur barunya, dan detail lainnya.

Petunjuk soal OS laptop baru hasil peleburan ChromeOS-Android makin jelas, salah satunya dari sebuah lowongan kerja Google berjudul Senior Product Manager, Android, Laptop and Tablets. 

Lowongan tersebut pertama kali ditemukan oleh tipster bernama Forst Core di Telegram. 

Dalam deskripsi lowongan kerja itu tertulis jelas bahwa kandidat akan bertugas mengembangkan “Aluminium, Android-based operating system”.

Jadi, ini secara tidak langsung mengonfirmasi bahwa Aluminium adalah codename (nama sementara/internal) untuk platform laptop baru yang menyatukan Android dan ChromeOS. 

Menurut analisis dari media teknologi Android Authority, Google sengaja memilih “Aluminium” karena kata ini memiliki awalan “AL”. Bisa jadi menakankan bahwa OS ini memang dirancang untuk Android Laptop (AL). 

Atau bisa juga secara simbolik dan permainan kata untuk mengindikasikan unsur AI (Artificial Intelligence) yang akan menjadi inti di dalamnya.

Jika diperhatikan lebih lanjut, Google juga memakai ejaan Inggris “Aluminium”, bukan “Aluminum” seperti di Amerika. Penggunaan “Aluminium” ini tampaknya sengaja untuk menlanjutkan tradisi Google yang memakai nama logam berakhiran “-ium”.

Sebelumnya, perusahaan asal Mountain View, California ini sudah menggunakan Chromium yang menjadi dasar ChromeOS. Jadi Aluminium kemungkinan dipilih agar terasa seperti “keluarga” yang sama dengan ChromeOS, tapi dengan fondasi berbeda, yaitu Android.

Selama ini, Chromebook berbasis ChromeOS identikdengan perangkat murah di kelas pendidikan. 

Namun, dokumen rekrutmen Google justru menunjukkan sebaliknya. Aluminium OS diproyeksikan hadir di perangkat dari berbagai kelas harga, termasuk segmen premium. 

Lowongan tersebut menjelaskan bahwa manajer produk akan mengatur portofolio perangkat ChromeOS dan Aluminium OS meliputi laptop, tablet, detachable, Mini PC (disebut “boxes”). 

Google bahkan menyiapkan tingkatan kelas perangkat, mulai dari AL Entry, AL Mass Premium, hingga AL Premium. Artinya, Google tampaknya tidak ingin OS barunya hanya dipakai untuk PC murah.

Perusahaan tampaknya ingin bersaing langsung dengan Windows dan macOS, khususnya di kelas menengah dan atas.

Nama ChromeOS dihapus?

Meski fondasinya akan berubah total menjadi Android, bukan berarti nama ChromeOS akan mati. Dalam beberapa laporan bug, insinyur Google menyebut sistem yang ada sekarang sebagai “ChromeOS Classic” atau “non-Aluminium ChromeOS”. 

Ini memunculkan dugaan bahwa Google bisa saja tetap memakai nama ChromeOS, tetapi dengan mesin baru berbasis Android 17 atau Android 18 di baliknya. 

Namun, tidak tertutup kemungkinan Google memperkenalkan nama baru seperti Android Desktop, mengingat ambisi perusahaan untuk mengangkat brand Android.

Yang jelas, Google sudah memastikan bahwa OS hasil peleburan ChromeOS dan Android bakal memiliki integrasi erat dengan Gemini, model bahasa besar (LLM) milik Google. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan yang ingin membawa AI ke seluruh lini perangkat, termasuk PC. 

“Sekarang kami sedang menggabungkannya. Google membangun fondasi teknis yang sama untuk produk kami di PC dan desktop, membawa model Gemini, asisten AI, serta seluruh aplikasi dan komunitas pengembang Android ke ekosistem PC,” kata Osterloh. 

Google berkolaborasi dengan Qualcomm untuk mengerjakan penggabungan ChromeOS-Android ini. CEO Qualcomm Cristiano Amon disebut sudah melihat versi awal dari sistem gabungan ChromeOS-Android ini dan ia mengaku terkesan.

“Saya sudah melihatnya, dan itu luar biasa. Ini benar-benar mewujudkan visi konvergensi mobile dan PC. Saya tidak sabar untuk segera memilikinya,” ujar bos Qualcomm. 

Google sudah mengonfirmasi bahwa OS baru ini akan dirilis pada tahun 2026, meski belum jelas apakah paruh pertama atau kedua.

Sementara laporan internal menunjukkan bahwa Google sedang menguji build Android 16 untuk perangkat pengembangan. Namun, versi publik kemungkinan besar akan memakai Android 17, yang direncanakan rilis tahun depan. 

Google diperkirakan akan membuka lebih banyak detail soal penggabungan ChromeOS dan Android pada 2026, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Android Authority.

Sumber:kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Tiga Konten Kreator TIkTok Ini Buktikan Live Streaming Bisa Ubah Hidup Banyak Orang

27 November 2025 - 14:39 WIB

Crocs Rilis Sandal dengan Desain “Controller” Xbox, Harga Rp 1 Jutaan

27 November 2025 - 14:36 WIB

Qualcomm Snapdragon 8 Gen 5 Resmi, Chip “Non-Elite” untuk HP Flagship Murah

27 November 2025 - 08:37 WIB

Intel Pastikan Core Ultra Series 3 Panther Lake Segera Rilis

26 November 2025 - 20:09 WIB

Durasi Instagram Reels Kini Makin Lama, Maksimal 20 Menit

26 November 2025 - 20:05 WIB

Trending on Kabar Lifestyle