Menu

Dark Mode
Asus Rilis RTX 5060 Ti 16G EVO, Lebih Ramping dengan Sirip Heatsink Berbeda Ludes! Robot Anjing Wajah Elon Musk & Mark Zuckerberg Terjual Rp 1,5 M Lolong: Buaya Terbesar di Dunia yang Pernah Diukur Hidup China Sukses Buat Prototipe EUV, Siap Produksi Chip 2nm Nvidia Perbarui GPU AI RTX Pro 5000 Blackwell, VRAM Naik 50 Persen Elon Musk Jadi Orang Pertama di Dunia dengan Kekayaan Rp 10.000 Triliun

Kabar Lifestyle

AI Disebut Biang Kerok Harga HP Makin Mahal, Kok Bisa?

badge-check


					(Foto: Dok. GfK) Perbesar

(Foto: Dok. GfK)

Harga ponsel di masa depan diramal akan semakin mahal. Penyebabnya? Perkembangan AI generatif yang menimbulkan kelangkaan memori, salah satu komponen penting di smartphone.
Menurut laporan dari Hankyung, Samsung mempertimbangkan untuk menaikkan harga produk-produknya, termasuk ponsel karena kelangkaan stok memori. Seberapa besar kenaikannya belum diketahui, namun kabarnya harga ponsel segmen bawah dan menengah Samsung akan naik.

Setelah peluncuran Redmi K90 series di China, Presiden Xiaomi Lu Weibing juga mengatakan harga ponsel Xiaomi naik karena harga memori ikut melonjak. Redmi K90 series yang baru rilis dijual dengan harga mulai dari 2.599 yuan, lebih mahal 100 yuan dari generasi sebelumnya.

Lantas, apa hubungannya AI dengan kelangkaan memori dan harga ponsel yang berpotensi naik? Fitur AI generatif ada dua jenisnya, yang bisa diproses langsung di perangkat atau on-device dan yang lebih canggih sehingga hanya bisa diproses di cloud.

Fitur AI berbasis cloud ini dijalankan di server farm yang membutuhkan high-bandwidth memory (HBM) dalam jumlah banyak. Seiring dengan perusahaan seperti Google, Microsoft, dan OpenAI yang semakin fokus ke AI, permintaan terhadap server farm meningkat tajam.

HBM memang tidak dipakai di produk seperti smartphone, namun komponen ini berpengaruh terhadap produksi chip memori yang dipakai untuk produk consumer. Seperti yang dijelaskan Hankyung, HBM lebih menguntungkan bagi perusahaan produsen chip daripada DRAM yang umum dipakai di ponsel, sehingga perusahaan lebih fokus untuk memproduksi HBM.

Akibatnya, sumber daya produsen chip dialihkan untuk memproduksi HBM, dan sumber daya yang dialokasikan untuk produksi DRAM berkurang. Hal ini menyebabkan pemasok memori kehabisan stok sehingga menyebabkan kenaikan harga, seperti dikutip dari Android Authority, Minggu (2/11/2025).

Menurut laporan Digitimes, harga memori seperti DRAM dan NAND terus naik sepanjang tahun ini. Untuk kuartal keempat tahun 2025, kenaikan harga memori diperkirakan sekitar 15-20%.

Kelangkaan memori diprediksi akan berlangsung hingga lebih dari dua tahun. Bukan hanya ponsel, kelangkaan ini juga diramal akan membuat harga gadget lainnya seperti laptop dan desktop naik.

Sumber : detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Asus Rilis RTX 5060 Ti 16G EVO, Lebih Ramping dengan Sirip Heatsink Berbeda

22 December 2025 - 10:10 WIB

Ludes! Robot Anjing Wajah Elon Musk & Mark Zuckerberg Terjual Rp 1,5 M

22 December 2025 - 10:04 WIB

Lolong: Buaya Terbesar di Dunia yang Pernah Diukur Hidup

22 December 2025 - 09:58 WIB

China Sukses Buat Prototipe EUV, Siap Produksi Chip 2nm

22 December 2025 - 09:54 WIB

Nvidia Perbarui GPU AI RTX Pro 5000 Blackwell, VRAM Naik 50 Persen

21 December 2025 - 12:23 WIB

Trending on Kabar Lifestyle