Menu

Dark Mode
Adityawarman Petik Pesan Penting dari Menteri LH China Rilis Taksi Terbang Tanpa Sopir, Jangkauan Capai 200 Km Sekali Cas Pencipta ChatGPT Dapat Masalah karena Pengguna Tak Mau Bayar Wajah Steve Jobs Akan Muncul di Koin 1 Dollar AS Komdigi Ancam Sanksi Platform X Jika Tak Segera Bayar Denda Dua Kabel Laut Baru Siap Jadi Jembatan Ekonomi Digital Asia

Kabar Lifestyle

Pencipta ChatGPT Dapat Masalah karena Pengguna Tak Mau Bayar

badge-check


					Aplikasi ChatGPT. Foto: Getty Images/alexsl Perbesar

Aplikasi ChatGPT. Foto: Getty Images/alexsl

OpenAI berencana menghabiskan lebih dari USD 1 triliun untuk membangun infrastruktur AI. Itu merupakan komitmen yang sangat besar, terutama mengingat pendapatannya yang masih minim.

Dalam jangka panjang, OpenAI sangat membutuhkan pendapatan. Untuk saat ini, sebagian besar pendapatan yang dihasilkannya berasal dari pelanggan ChatGPT yang membayar. Namun meskipun CEO OpenAI Sam Altman pekan lalu membanggakan bahwa 800 juta orang menggunakan chatbot AI setiap minggu, hanya sekitar lima persen dari mereka yang membayar untuk berlangganan.

Dan bahkan pendapatan ChatGPT mungkin sudah mencapai titik jenuh di beberapa wilayah. “Pengeluaran pengguna dari Eropa untuk ChatGPT telah terhenti sejak Mei, menunjukkan bahwa ikon ledakan AI tersebut mungkin kesulitan merekrut pelanggan baru untuk membayar,” sebut Deutsche Bank Research Institute.

Orang Eropa menghabiskan lebih banyak uang untuk langganan ChatGPT daripada Disney Plus. Dengan tingkat pertumbuhan tahunannya, layanan ini mungkin juga dapat menyalip Spotify pada pertengahan 2027 dan Netflix pada awal 2028, jika dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan.

Masalahnya, data yang dianalisis oleh Deutsche Bank menunjukkan bahwa nilai langganan OpenAI tetap stagnan di pasar-pasar utama Eropa selama empat bulan terakhir setelah melonjak pada awal 2023.

Untuk saat ini, OpenAI masih melaju kencang, menandatangani kontrak besar dengan mitra termasuk produsen cip AI Nvidia dan AMD. Perusahaan telah berkomitmen untuk menyediakan kapasitas komputasi sebesar 26 gigawatt, hampir sama dengan jumlah listrik yang dibutuhkan untuk memberi daya pada seluruh negara bagian New York selama permintaan puncak.

Namun, dengan pendapatan dari chatbot andalannya tampak tak menentu, OpenAI mungkin terpaksa mencari sumber pendapatan alternatif. Perusahaan yang dipimpin Altman ini sudah menjajaki periklanan, memonetisasi aplikasi pembuat teks ke video terbarunya, Sora, dan merancang gadget baru dengan bantuan mantan desainer Apple, Jony Ive.

Apakah pendapatan tersebut akan mencapai ratusan miliar untuk mengimbangi pengeluarannya yang sangat tinggi masih belum jelas. Namun untuk saat ini, dikutip detikINET dari Futurism, Senin (20/10/2025) Altman mengindikasikan bahwa meraih keuntungan bukanlah prioritas bagi perusahaan.

Dengan pertumbuhan pengeluaran ChatGPT terhenti di Eropa, perusahaan mungkin akan segera mencari cara untuk menarik pengguna baru. Contohnya, OpenAI baru saja mengumumkan akan mengizinkan ChatGPT menampilkan konten erotis.

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

China Rilis Taksi Terbang Tanpa Sopir, Jangkauan Capai 200 Km Sekali Cas

20 October 2025 - 12:10 WIB

Wajah Steve Jobs Akan Muncul di Koin 1 Dollar AS

20 October 2025 - 12:01 WIB

Komdigi Ancam Sanksi Platform X Jika Tak Segera Bayar Denda

20 October 2025 - 11:57 WIB

Dua Kabel Laut Baru Siap Jadi Jembatan Ekonomi Digital Asia

19 October 2025 - 14:44 WIB

Proposal Terowongan Bawah Laut Putin-Trump Satukan AS dan Rusia

19 October 2025 - 14:39 WIB

Trending on Kabar Lifestyle