Menu

Dark Mode
Asus Rilis RTX 5060 Ti 16G EVO, Lebih Ramping dengan Sirip Heatsink Berbeda Ludes! Robot Anjing Wajah Elon Musk & Mark Zuckerberg Terjual Rp 1,5 M Lolong: Buaya Terbesar di Dunia yang Pernah Diukur Hidup China Sukses Buat Prototipe EUV, Siap Produksi Chip 2nm Nvidia Perbarui GPU AI RTX Pro 5000 Blackwell, VRAM Naik 50 Persen Elon Musk Jadi Orang Pertama di Dunia dengan Kekayaan Rp 10.000 Triliun

Kabar Lifestyle

Engineer Tesla Resign, Kritik Pedas Elon Musk

badge-check


					Elon Musk. Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed Perbesar

Elon Musk. Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed

Setelah delapan tahun bekerja, seorang engineer Tesla mengundurkan diri dari perusahaan. Dia pun menuliskan pesan bernada pedas kepada mantan atasannya, Elon Musk.

“Saya perlu membahas masalah paling penting: alasan utama saya mengundurkan diri adalah karena menurut saya Elon telah menyebabkan kerusakan besar pada misi Tesla (dan kesehatan lembaga demokrasi di beberapa negara),” tulis Giorgio Balestrieri, engineer algoritma yang bergabung dengan Tesla tahun 2017, dalam unggahan di LinkedIn.

“Selain itu, kepemimpinan dan pengambilan keputusan Elon tampaknya sangat terganggu karena hal itu,” imbuhnya seperti dikutip detikINET dari Futurism.

Balestrieri bekerja di Autobidder, platform perdagangan energi Tesla yang memungkinkan individu dan bisnis memonetisasi energi yang mereka simpan dalam sistem baterai, yang seringkali dihasilkan energi terbarukan seperti angin dan matahari.

Nah, ia tidak lagi merasa bahwa Musk berkomitmen untuk memperjuangkan transisi menuju masa depan energi yang lebih ramah lingkungan. Elon Musk kini seakan malah skeptis tentang adanya perubahan iklim.

“Ini bukan hanya tentang politik, ini tentang berbohong ke publik, memanipulasi wacana publik, menargetkan kaum minoritas, dan mendukung para penyangkal perubahan iklim serta kekuatan politik yang bersekutu dengan industri minyak dan gas. Saya pikir tidak dapat disangkal pemerintahan AS saat ini memperlambat transisi energi,” sebutnya.

Musk membangun Tesla berdasarkan janji ramah lingkungan, bahwa panel surya dan mobil listrik akan membantu kita keluar dari kehancuran iklim. Namun Musk kemudian menjadi sekutu dekat Presiden Donald Trump, yang mengabaikan ilmu iklim dan mendekati industri bahan bakar fosil.

Pada hari-hari pertama menjabat, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mempromosikan perusahaan minyak, batu bara, dan gas, menghapus perlindungan polusi, dan mendeklarasikan darurat energi nasional untuk meningkatkan produksi bahan bakar fosil. Dia juga secara resmi menarik AS dari perjanjian iklim Paris.

Trump sejak itu mencoba membekukan miliaran dolar dalam pengeluaran iklim yang dialokasikan Kongres dan Joe Biden. Hibah penelitian federal dibatalkan karena hanya mengandung kata iklim, situs web pemerintah dihapus dari informasi apa pun tentang perubahan iklim, dan misi satelit iklim penting NASA akan disetop.

Di mana posisi Musk dalam semua ini? Belum dapat dipastikan karena dia terlalu sibuk berpolitik sayap kanan. Padahal di masa jabatan pertama Trump, Musk terkenal masih memperjuangkan kelestarian Bumi. “Perubahan iklim itu nyata,” cuit Musk pada Juni 2017. “Meninggalkan Paris tidak baik bagi Amerika maupun dunia.”

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Asus Rilis RTX 5060 Ti 16G EVO, Lebih Ramping dengan Sirip Heatsink Berbeda

22 December 2025 - 10:10 WIB

Ludes! Robot Anjing Wajah Elon Musk & Mark Zuckerberg Terjual Rp 1,5 M

22 December 2025 - 10:04 WIB

Lolong: Buaya Terbesar di Dunia yang Pernah Diukur Hidup

22 December 2025 - 09:58 WIB

China Sukses Buat Prototipe EUV, Siap Produksi Chip 2nm

22 December 2025 - 09:54 WIB

Nvidia Perbarui GPU AI RTX Pro 5000 Blackwell, VRAM Naik 50 Persen

21 December 2025 - 12:23 WIB

Trending on Kabar Lifestyle