Menu

Dark Mode
Semifinalis Mojang Jajaka Kota Bogor Diajak Blusukan di Pasar Gembrong Sukasari Riset OpenAI Ungkap Penyebab Chatbot Sering Halusinasi Penyelundupan 46,7 Kg Sabu Digagalkan Polda Kalteng Dunia Sedang Berubah: Indonesia Simbol Kebangkitan Poros Asia Global Ehsan Relief Indonesia dan Yayasan IDEP Selaras Alam Salurkan Donasi ke Bali 15.000 Porsi Makan Gratis Dibagikan di Monas

Kabar Lifestyle

Kemenekraf gunakan AI untuk dorong inovasi industri kreatif

badge-check


					Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya ingin menggunakan kecerdasan buatan/AI sebagai pendorong inovasi dan pertumbuhan industri kreatif Indonesia. (ANTARA/HO-Kementerian Ekonomi Kreatif)
Perbesar

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya ingin menggunakan kecerdasan buatan/AI sebagai pendorong inovasi dan pertumbuhan industri kreatif Indonesia. (ANTARA/HO-Kementerian Ekonomi Kreatif)

Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif ingin menggunakan kecerdasan buatan/AI sebagai pendorong inovasi dan pertumbuhan industri kreatif Indonesia.

“Dengan momentum adopsi AI, kontribusi ini akan meningkat, menegaskan peran ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya sebagaimana dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Melalui pidato kunci di acara tahunan Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2025, Riefky menyampaikan bahwa AI memiliki keunggulan untuk mempercepat produksi, mengoptimalkan pemasaran, dan membuka akses pasar global. Namun, kreativitas manusia harus tetap menjadi pusat ekosistem kreatif.

AI dapat dianggap sebagai kolaborator dan bukan pengganti kreator. Menurutnya, AI menawarkan peluang akselerasi inovasi di berbagai subsektor seperti desain, animasi, gim, aplikasi, hingga pemasaran digital.

Meski demikian, penggunaan AI dinilainya perlu diarahkan agar kebijakan-kebijakan pemerintah lebih tepat sasaran. Hal ini disebabkan karena penggunaan AI di Indonesia masih menghadapi tantangan seperti perlindungan hak cipta dan literasi digital yang masih terbatas.

“Produk kreatif seperti desain, fotografi, dan animasi adalah karya manusia dengan hak moral dan ekonomi. Regulasi saat ini belum sepenuhnya mengatur penggunaan karya sebagai data latih AI. Mekanisme lisensi sangat penting agar pencipta tetap mendapat pengakuan dan imbal hasil yang adil,” ujarnya

Ia juga menyampaikan kini Indonesia tengah berada pada tahap awal pemanfaatan AI, dengan potensi besar berkat 185 juta pengguna internet dan 139 juta pengguna media sosial.

“Pada tahun 2024, kontribusi ekonomi kreatif mencapai lebih dari Rp1.500 triliun terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 26,5 juta tenaga kerja,” tambah dia.

Maka dari itu, Kementerian Ekonomi Kreatif menyiapkan kerangka strategis yang menyeimbangkan pengembangan dan pemanfaatan AI. Aspek pengembangan difokuskan pada riset, inovasi, dan perlindungan kekayaan intelektual, sementara pemanfaatannya diarahkan untuk memperkuat daya saing industri kreatif.

Pemerintah juga mendorong harmonisasi regulasi, peningkatan literasi dan etika AI, serta dukungan bagi startup lokal di bidang teknologi AI.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut saat ini pemerintah memiliki 17 paket stimulus ekonomi. Salah satu dari 17 program itu ada yang berkaitan dengan digital, yaitu program magang lulusan perguruan tinggi.

“Program magang perguruan tinggi itu eligible untuk mahasiswa yang satu tahun lulus pada tahun tersebut. Saya minta nanti para digital perusahaan bisa menyediakan tempat untuk para mahasiswa magang di industrinya apapun subjeknya,” ujar Airlangga.

Adapun program yang berkaitan dengan sektor ekonomi kreatif, ia mengatakan telah menghadirkan Program Perkotaan dengan pilot project DKI Jakarta peningkatan kualitas pemukiman dan penyediaan tempat untuk Gig Economy, yang dijalankan bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif dan Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan co-working space di Tanah Abang dan di Blok M.

Sumber: antaranews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Riset OpenAI Ungkap Penyebab Chatbot Sering Halusinasi

22 September 2025 - 08:50 WIB

Maxim Indonesia Miliki Kantor Cabang di Setiap Provinsi

21 September 2025 - 20:59 WIB

Clarissa Tanoesoedibjo Ungkap Tantangan Bisnis di Tengah Perkembangan Teknologi

21 September 2025 - 14:15 WIB

5 Fakta Gerhana Matahari Sebagian 21 September

21 September 2025 - 14:11 WIB

Visa Ditolak, Presiden Palestina Manfaatkan Teknologi untuk Pidato di PBB

21 September 2025 - 14:03 WIB

Trending on Kabar Lifestyle