Menu

Dark Mode
Jeff Bezos Prediksi Jutaan Orang Akan Hidup di Luar Angkasa Pertunjukan Drone di China Berubah Jadi Hujan “Meteor” OpenAI “Buka Pintu” untuk Aplikasi Lain, Bisa Bikin Playlist Spotify Langsung di ChatGPT Elon Musk Cari “Gamer Sejati”, Siap Bayar Rp 3 Miliar Setahun Inikah Kandidat Kuat CEO Apple Pengganti Tim Cook? Pemkot Bogor Incar Predikat Utama Kota Layak Anak

Kabar Lifestyle

OpenAI Juara Turnamen Catur AI, Kalahkan Grok di Final

badge-check


					Foto: (Getty Images/Dean Mouhtaropoulos) Perbesar

Foto: (Getty Images/Dean Mouhtaropoulos)

Jakarta – Pembuat ChatGPT, OpenAI, mengalahkan Grok milik Elon Musk di final turnamen catur AI. Model o3 OpenAI tak terkalahkan dalam turnamen dan mengalahkan model Grok 4 buatan perushaan xAI di final, menambah api persaingan antara kedua perusahaan.

Musk dan Sam Altman, keduanya pendiri OpenAI, mengklaim model AI terbaru mereka adalah yang terpintar di dunia. Adapun model Google, Gemini, mengklaim tempat ketiga dalam turnamen ini, setelah mengalahkan model OpenAI yang berbeda.

Grok membuat sejumlah kesalahan di final, termasuk kehilangan ratunya berulang kali. “Hingga semifinal, sepertinya tidak ada yang bisa menghentikan Grok 4 dalam perjalanannya memenangkan turnamen,” ujar Pedro Pinhata, penulis Chess.com.

“Meskipun sempat melemah beberapa kali, AI X tampak menjadi pecatur terkuat sejauh ini. Namun, ilusi itu runtuh di hari terakhir turnamen,” imbuhnya yang dikutip detikINET dari BBC.

Blunder Grok memungkinkan o3 meraih serangkaian kemenangan meyakinkan. “Grok membuat banyak kesalahan dalam pertandingan-pertandingan ini, tapi OpenAI tidak,” kata grandmaster catur Hikaru Nakamura saat siaran langsung final.

Turnamen catur AI ini berlangsung di platform milik Google, Kaggle, yang memungkinkan ilmuwan mengevaluasi sistem mereka melalui kompetisi. Delapan model bahasa besar dari Anthropic, Google, OpenAI, xAI, serta pengembang asal China DeepSeek dan Moonshot AI, saling bertarung selama turnamen tiga hari itu.

Sebagai permainan strategi berbasis aturan yang kompleks, catur dan juga Go sering digunakan untuk menilai kemampuan model dalam mempelajari cara terbaik mencapai hasil tertentu atau dalam hal ini adalah mengalahkan lawan untuk menang.

Sebelumnya AlphaGo, program komputer yang dikembangkan lab AI Google DeepMind untuk memainkan permainan Go asal China, mengklaim serangkaian kemenangan melawan juara Go manusia di akhir tahun 2010-an.

Master Go Korea Selatan Lee Se-dol pensiun setelah beberapa kali dikalahkan oleh AlphaGo pada tahun 2019. “Ada entitas yang tidak dapat dikalahkan,” katanya saat itu.

Sementara itu di akhir 1990-an, para juara catur diadu melawan komputer-komputer canggih. Kemenangan komputer Deep Blue saat itu dianggap sebagai momen penting dalam menunjukkan kekuatan komputer untuk menandingi manusia.

Sumber: detik,com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jeff Bezos Prediksi Jutaan Orang Akan Hidup di Luar Angkasa

7 October 2025 - 11:37 WIB

Pertunjukan Drone di China Berubah Jadi Hujan “Meteor”

7 October 2025 - 11:33 WIB

OpenAI “Buka Pintu” untuk Aplikasi Lain, Bisa Bikin Playlist Spotify Langsung di ChatGPT

7 October 2025 - 11:25 WIB

Elon Musk Cari “Gamer Sejati”, Siap Bayar Rp 3 Miliar Setahun

7 October 2025 - 11:06 WIB

Inikah Kandidat Kuat CEO Apple Pengganti Tim Cook?

7 October 2025 - 11:01 WIB

Trending on Kabar Lifestyle