Menu

Dark Mode
Langka! Bos OpenAI Curhat Ketakutannya Terhadap ChatGPT-5 2.000 Warga Jonggol Terdampak Kekeringan, BPBD Pasok 15 Ribu Liter Air Bersih Akankah Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Bertahan Lama? Tsunami 1,3 Meter Hantam Jepang Usai Gempa Dahsyat Rusia Babinkum TNI Tegaskan Komitmen Jaga Konstitusi dan Profesionalisme Hukum Militer Satgas Gabungan TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM

Kabar Bogor

Dishub Dukung Skema Parkir Sistem Baru

badge-check


					Sejumlah kendaraan terlihat terparkir di bahu jalan di Kota Bogor. Foto: Rheynaldhi Perbesar

Sejumlah kendaraan terlihat terparkir di bahu jalan di Kota Bogor. Foto: Rheynaldhi

Sistem perpakiran di jalanan umum kerap kali menjadi perhatian khusus Dinas Perhubungan (Dishub) di kota manapun, hal tersebut dikarenakan parkir menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi daerah tersebut. Terkait adanya rencana penghapusan skema parkir juru parkir (jukir), Dishub Kota Bogor mendukung penuh rencana tersebut.

Menurut Kepala Dishub Kota Bogor Sujatmiko Baliarto, sistem perparkiran dengan skema jukir yang selama ini berlaku dinilai sudah tidak relevan dengan kebutuhan manajemen lalu lintas modern. Parkir di badan jalan atau on-street parking sejatinya bukan ruang komersial, melainkan bagian dari manajemen dan rekayasa lalu lintas, karena itu, keberadaannya harus diatur dengan prinsip transparansi, efisiensi, dan dapat diukur secara sistematis.

“Pada dasarnya jalan itu untuk pergerakan, bukan untuk parkir. Tapi karena kebutuhan bersama, ada kebijakan pengecualian di jalan kolektor dan lokal, selama kapasitasnya mencukupi,” ujar Sujatmiko, seperti dikutip dari podcast radarbogor.

Parkir di badan jalan, lanjut Sujatmiko, saat ini masih banyak berada di lokasi terlarang, seperti di belokan, tanjakan, persimpangan dan lokasi lain yang bisa menyebabkan kemacetan, dan membahayakan pengendara lain.Skema jukir belum bisa memenuhi kebutuhan pengelolaan parkir yang ideal.

“Parkir jukir masih sulit diawasi, potensi kebocoran pendapatan sangat tinggi karena tidak adanya sistem pencatatan yang jelas terkait durasi dan volume kendaraan yang parkir. Potensi parkir tidak bisa diukur, ya sistem apa pun—mau petugas atau alat elektronik—itu akan tetap bocor, makanya kita harus bisa identifikasi titik parkir, hitung durasi dan akumulasinya, dari situ baru kita bisa targetkan pendapatan harian secara realistis,” jelasnya.

Sebelumnya  Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan jika Pemkot Bogor tidak pernah menerima setoran retribusi dari skema parkir jalanan yang ada selama ini. Untuk itu Pemkot Bogor kini tengah menyiapkan sistem baru yang akan melibatkan pihak swasta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

2.000 Warga Jonggol Terdampak Kekeringan, BPBD Pasok 15 Ribu Liter Air Bersih

31 July 2025 - 12:00 WIB

Sinergikan Program Kerja, PWI Kota Bogor Temui Wali Kota dan Wakil Wali Kota

29 July 2025 - 22:31 WIB

Kompak PWI, IJTI, PFI Siap Sukseskan Festival Merah Putih 2025

29 July 2025 - 21:39 WIB

Soal Perlindungan Tenaga Kerja, Pengusaha Kontruksi se Kota Bogor Dikumpulkan

26 July 2025 - 15:55 WIB

Jenal Mutaqin Tegaskan Kota Bogor Komit Berantas Premanisme

26 July 2025 - 15:43 WIB

Trending on Kabar Bogor