Menu

Dark Mode
IBM Umumkan PHK, 2.700 Karyawan Terancam Cara Membuat “Your Algorithm” di Instagram Stories yang Lagi Viral Persaingan AI Makin Sengit, Trump Larang Negara Lain Pakai Chip Tercanggih Nvidia Jaring Laba-laba Terbesar Dunia di Gua Horor, Dihuni 111.000 Laba-laba Ada Komet Lain Sedang Berkunjung Selain 3I/ATLAS, Warnanya Berubah Emas Geger Mobil Otonom Lindas Kucing Kesayangan Warga

Kabar Bogor

Kota Bogor Diganjar Sertifikat Bebas Frambusia

badge-check


					Kota Bogor Diganjar Sertifikat Bebas Frambusia Perbesar

Dinilai berhasil menekan penyakit Frambusia, Kota Bogor diganjar sertifikat oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes )RI di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Sertifkat diberikan langsung Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno MARS didampingi Kepala Bidang P2P, Bapak Bai Kusnadi SKM, MPH dan Ketua Tim Kerja P3MS, dr. Tengku Yenni Febrina, M.Kes, Rabu (6/3/2024) di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno MARS, penyakit Frambusia adalah penyakit menular langsung antar manusia yang disebabkan oleh infeksi kronis bakteri Treponema Pertenue dan pada umumnya terlihat sebagai lesi pada kulit serta dapat menyebabkan cacat pada tulang.

“Frambusia merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan secara terus menerus, efektif, dan efisien. Saat ini, Frambusia masih merupakan Penyakit Menular Tropik Terabaikan/Neglected Tropical Deseases (NTD),” kata Kadinkes.

Sertifikat Bebas Frambusia ini lanjut Kadinkes, diberikan kepada Kabupaten/Kota yang telah terbukti tidak ditemukan kasus frambusia dan memiliki surveilans frambusia yang bekinerja baik. Surveilans frambusia bekerja baik yaitu menemukan secara aktif penularan frambusia dengan mencari suspek serta mengskrining suspek sehingga benar-benar terbukti tidak ada penularan dan kasus di Kota Bogor serta rutinnya melakukan pelaporan zero reporting.

“Kami telah melakukan berbagai upaya terkait penyakit frambusia. Antaralain menerbitkan Surat Edaran Nomor.443.23/5480-P2P Tentang Sertifikasi Kab/Kota Bebas Frambusia Bagi Kota Bogor, sosialisasi Sertifikasi Frambusia kepada Seluruh Dokter PJ Penyakit Menular, Pengelola Program Kusta Frambusia, Petugas Promkes, dan Petugas UKS & UKM, dan Petugas Kesling di 25 puskesmas Kota Bogor,” katanya.

Selain itu, kata Kadinkes, dilakukan pula sosialisasi Terkait Frambusia kepada Lintas Sektor baik Lurah, Camat, Organisasi Perangkat Daerah, LSM di Kota Bogor, sosialisasi Terkait Frambusia kepada kader di seluruh 68 Kelurahan di Kota Bogor.

“Kami juga melakukan penjaringan ke 310 Sekolah Dasar dan 32.771 siswa Sekolah Dasar untuk menemukan suspek Frambusia. Melakukan skrining Frambusia menggunakan RDT Frambusia kepada 104 anak suspek frambusia, dimana 104 anak suspek setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya negatif frambusia,” jelasnya.

Kadinkes menambahkan, yang terpenting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terkait Frambusia melalui petugas promkes Puskesmas.

“Kami juga menampilkan media KIE elektronik melalui sosial media Dinas Kesehatan Kota Bogor dan seluruh sosial media Puskesmas di Kota Bogor, agar masyarakat lebih mudah memahami,” ujarnya. Pratama

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Dedie Rachim Bahas Perdagangan dan Pendidikan Bareng Dubes Malaysia

4 November 2025 - 15:08 WIB

Soal Jabatan Direksi Tirta Pakuan, Permendagri 37 Jadi Acuan

30 October 2025 - 18:07 WIB

Ke Semanggi dan Sudirman Makin Mudah, Dedie Rachim Minta Pramono Anung Tambah 2 Koridor Trans Jabodetabek

30 October 2025 - 11:29 WIB

Sumpah Pemuda, Jenal Mutaqin Ajak Pemuda Lestarikan Lingkungan

28 October 2025 - 19:27 WIB

Hari Ini, Aliran Listrik dan Air di Pasar Bogor Diputus Total

23 October 2025 - 16:07 WIB

Trending on Kabar Bogor