Dinas Kesehatan Kota Samarinda kemarin mengumumkan, 18 orang masuk pemantauan, dan 3 orang masuk pengawasan virus Corona (Covid-19) dan diisolasi di RSUD AW Syachranie Samarinda. Satu dari 3 orang pasien pengawasan, pulang dari seminar di Bogor, Jawa Barat.
“Tiga pasien dalam pengawasan ini, kita rujuk ke RSUD AWS pagi ini tadi. Kesemuanya, warga Samarinda,” kata Plt Kadinkes Kota Samarinda dr Ismed Kosasih, di kantornya, Jalan Milono, Sabtu (14/3).

Ismed menegaskan, meski begitu, sejak munculnya wabah Covid-19, belum ada ditemukan kasus positif Covid-19 di Samarinda. “Itu yang paling penting,” ujar Ismed.
Di kesempatan yang sama, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda dr Osa Rafshodia menjelaskan, 1 dari 3 pasien pengawasan, sebelumnya menghadiri pertemuan di Bogor, Jawa Barat.
“Dua orang lainnya, kontak dengan yang pulang dari Bogor ini. Tidak ada kontak dengan orang asing. Jadi, ada 3 pasien pengawasan. Sampelnya, dikirim tadi pagi ke laboratorium,” ujar Osa.
Ditanya merdeka.com soal 1 warga Samarinda yang pulang dari Bogor, adalah satu tempat pertemuan bersama warga positif Covid-19, dan meninggal Kamis (13/3) kemarin di RSUD dr Moewardi (RSDM) Solo, Osa tidak mengomentari.
“Saya tidak komentar kaitan dengan pasien di Solo. Yang jelas (1 warga Samarinda) hadir di Bogor,” ungkap Osa.
Osa menegaskan, sampel yang diperiksa saat ini, hasilnya bisa diketahui lebih cepat. Bahkan, bisa dalam 1×24 jam. “Untuk observasi bisa 14 hari, bisa kurang dari 14 hari,” jelas Osa.
Osa juga menerangkan, dengan begitu, anggota keluarga dari 3 pasien pengawasan itu, juga sedang dalam pemantauan Covid-19. “Hari ini, 18 orang dalam pemantauan, dam 3 orang dalam pengawasan.
Untuk diketahui, per Jumat (13/3) kemarin, warga Samarinda dalam pemantauan di Samarinda hanya 8 orang, karena usai bepergian dari luar negeri. Dengan begitu, terjadi penambahan 10 orang dalam pemantauan dan 3 orang baru langsung masuk pengawasan dan diisolasi di RSUD AW Syachranie.
sumber merdeka.com
foto merdeka.com