Menu

Dark Mode
IBM Umumkan PHK, 2.700 Karyawan Terancam Cara Membuat “Your Algorithm” di Instagram Stories yang Lagi Viral Persaingan AI Makin Sengit, Trump Larang Negara Lain Pakai Chip Tercanggih Nvidia Jaring Laba-laba Terbesar Dunia di Gua Horor, Dihuni 111.000 Laba-laba Ada Komet Lain Sedang Berkunjung Selain 3I/ATLAS, Warnanya Berubah Emas Geger Mobil Otonom Lindas Kucing Kesayangan Warga

Kabar Bogor

Orientasi Isi Piringku Bersama Kepala Sekolah TK dan PAUD

badge-check


					Orientasi Isi Piringku Bersama Kepala Sekolah TK dan PAUD Perbesar

Sekitar tujuh juta balita di Indonesia mengalami stunting, hal ini menjadi permasalahan gizi di Indonesia. Karena itu Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang mengalami beban ganda permasalahan gizi.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga tinggi anak terlihat pendek untuk usianya. Kondisi kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah lahiran. Namun stunting baru terlihat setelah anak berusia 2 tahun.

Dari permasalahan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bogor dibawahi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Ida Djubaedah, M.Si sekaligus pemateri bekerjasama dengan Puskesmas Pancasan pada kegiatan orientasi mengenai “Isi Piringku” yang dihadiri oleh beberapa kepala sekolah TK/Paud di Aula Puskesmas Pancasan Kota Bogor, Kamis (8/8/2019).

Puskesmas Pancasan adalah puskesmas pertama di Kota Bogor yang melatih para guru TK/Paud mengenai gizi buruk.  Selain menyebarkan secara luas informasi mengenai stunting, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memperhatikan anak didik di sekolah karena stunting merupakan penyakit agar diberi metode yang tepat serta mengetahui status gizi pada anak didik.

Kegiatan orientasi mengenai “Isi Piringku” ditujukan sebagai panduan edukasi gizi yang dapat digunakan oleh guru Pendidikan anak Usia Dini (PAUD) untuk memperkenalkan konsep gizi seimbang bagi anak usia 4-6 tahun.

Setelah menyampaikan materi tersebut, dr. Ida mengajak para guru untuk memperhatikan anak didik dengan mempraktekan timbang badan dan mengukur tinggi badan. Setelah itu mengirim data tersebut ke puskesmas yang bersangkutan atau masuk data ke e-PPGBM yang merupakan aplikasi online pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat.

“selain memperhatikan asupan makanan yang bergizi, para guru juga perlu mengajak anak didik untuk berjemur di bawah matahari pagi, hal ini untuk menambah vitamin D dalam tubuh” ujar dr. Ida

Pada pidato visi Indonesia Jokowi menyebutkan bahwa balita dan anak usia sekolah merupakan usia emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan. Dengan itu permasalahan gizi ini perlu diperhatikan karena gizi merupakan investasi bangsa.

rls

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Dedie Rachim Bahas Perdagangan dan Pendidikan Bareng Dubes Malaysia

4 November 2025 - 15:08 WIB

Soal Jabatan Direksi Tirta Pakuan, Permendagri 37 Jadi Acuan

30 October 2025 - 18:07 WIB

Ke Semanggi dan Sudirman Makin Mudah, Dedie Rachim Minta Pramono Anung Tambah 2 Koridor Trans Jabodetabek

30 October 2025 - 11:29 WIB

Sumpah Pemuda, Jenal Mutaqin Ajak Pemuda Lestarikan Lingkungan

28 October 2025 - 19:27 WIB

Hari Ini, Aliran Listrik dan Air di Pasar Bogor Diputus Total

23 October 2025 - 16:07 WIB

Trending on Kabar Bogor