Kantor Walikota Bogor Bima Arya disegel puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM se-Kota Bogor, kemarin. Mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Kota Hujan tersebut mengaku kecewa pada kepemimpinan Bima yang saat ini memasuki periode kedua masa jabatannya.
Bima dinilai belum mampu menyelesaikan sejumlah persoalan di Kota Bogor, termasuk janji kampanyenya. Seperti masalah kemacetan, transportasi umum, flyover Martadinata, soal pendidikan, mesjid raya hingga persoalan pembebasan lahan dengan warga yang belum tuntas.

Menurut Koordinator BEM se-Bogor Raya M Abdul Mukhtar, pemkot belum becus menerjemahkan enam skala prioritas sesuai Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD). Termasuk isu-isu strategis.
“Kita tahu, penataan transportasi dan angkutan umum, penataan ruang publik, pedestrian, taman dan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Lalu penataan dan pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL), Penanggulangan kemiskinan, Penataan pelayanan persampahan dan kebersihan kota dan Transformasi budaya dan reformasi birokrasi. Kalau dihitung persen hanya 30-40 persen saja yang sukses,” katanya kepada awak media.
Pembangunan Masjid Agung malah mangkrak dan proyek lain yang belum selesai.
Sementara itu Walikota Bogor Bima Arya berjanji akan mencatat semua aspirasi para mahasiswa. Dan akan dievaluasi pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai.
“Mahasiswa adalah mitra strategis Pemkot Bogor, mobil di kritik dan masukan dari teman-teman mahasiswa akan menjadi masukan dan langkah untuk perbaikan,” kata Bima.
●Reporter Pratama