Ancaman narkoba kepada generasi penerus bangsa sudah sangat memprihatinkan, untuk itu diharapkan ancaman tersebut dapat menggerakan seluruh komponen untuk membangun solidaritas guna mencegah dan memberantas peredaran narkoba. Listen First atau mendengarkan isi hati anak dan remaja, menjadi pilihan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memproteksi anak-cucu bangsa ini.
“Dengan cara mendengarkan keinginan anak, isi hatinya diketuk dan dijaga dari hatinya, semoga menjadi cara paling efektif dalam memerangi narkoba dari lingkungan yang terkecil,” ujar Bupati Bogor Hj Nurhayanti saat membacakan sambutan Kepala BNN Budi Waseso dalam peringatan Hari Anti Narkoba Internasional di pelataran Masjid Az-Zikra-Sentul, Minggu (26/6/2016).

Upaya untuk memproteksi setiap warga negara dari ancaman narkoba telah dilakukan ketika kondisi peredaran narkoba telah masuk fase darurat. “BNN juga telah membentuk 19.854 orang satgas BNN dari berbagai kalangan,” kata Nurhayanti.
BNN juga merilis, 186.533 orang dari berbagai kalangan yang rentan disusupi peredaran narkoba juga telah dites-urine. “1.175 orang di antaranya positif menggunakan narkoba,” ungkapnya.
Catatan BNN sejak 2015 sampai dengan Juni 2016 menyebutkan, ada 1.015 kasus Narkoba yang ditangani dengan jumlah tersangka 1.681 orang. “BNN juga berhasil mengungkap tindak pidana pencucian uang hasil narkoba dengan nilai yang berhasil dirampas senilai 142 miliar,” paparnya.
#Reporter | RB Adhiyaksa