Menu

Dark Mode
Heboh Kematian Misterius Influencer Menawan Taiwan di Malaysia Sony Rilis Cloud Streaming, Main Game di PlayStation Portal Tak Perlu Konsol PS5 Lagi Bos Nvidia Yakin China Akan Kalahkan AS dalam Perlombaan AI PPATK Sebut Transaksi Judol Anjlok 57% Jadi Rp 155 Triliun Viral App Permissions Gojek Soal Contacts, Pengguna Tak Perlu Khawatir 3 Astronot China Terdampar di Antariksa, Pesawat Diduga Rusak

Headline

5 Asteroid dalam Perjalanan Dekati Bumi

badge-check


					5 Asteroid dalam Perjalanan Dekati Bumi Perbesar

NASA telah mengidentifikasi lima asteroid sedang dalam perjalanan mendekati Bumi dalam beberapa hari mendatang.

Menurut para ahli, kelima asteroid itu melintas dalam jarak yang cukup dekat dengan Bumi dengan jeda hari yang cukup rapat.

Akhir pekan ini, dua batu ruang angkasa 2020 MU1 dan 2020 ML akan melesat melewati Bumi. Masing-masing asteroid itu berdiameter 36,5 meter dan 22,2 meter.

Untungnya, keduanya melintas relatif jauh dari Bumi. MU1 dan ML diperkirakan akan melintas dengan jarak masing-masing 7 juta Km dan 4,3 juta Km dari Bumi.

Baca juga:

Megastruktur Misterius Ditemukan di Dalam Perut Bumi

Menyusul dua batu ruang angkasa itu, tiga asteroid lainnya juga tak mau ketinggalan ikut ‘menyapa’ Bumi pada minggu depan.

Pada 13 Juli 2020, asteroid KJ7 yang berdiameter 29,2 meter, dan asteroid 2009 OS5 dengan diameter 42,6 meter akan melewati Bumi.

Lintasan asteroid KJ7 itu berada dalam jarak 4,5 juta Km dari Bumi. Sementara asteroid 2009 OS5 melintas dengan jarak 6,7 juta Km dari planet kita.

Asteroid kelima adalah 2020 MQ yang memiliki diameter 42,7 meter. Lintasan batu ruang angkasa ini akan berada dalam jarak 6,4 juta Km dari Bumi.

Sebagai penduduk Bumi, kita tak perlu merasa khawatir jika kelima asteroid itu akan menabrak planet ini.

Karena jarak Bumi dan Bulan adalah lebih dari 384 ribu Km. Sehingga Bumi cukup aman dari risiko bertabrakan dengan kelima asteroid tersebut.

Namun, satu asteroid bernama 2012 HG2 diperkirakan memiliki 469 peluang untuk bertabrakan dengan Bumi antara tahun 2052 dan 2119. Tabrakan paling awal kemungkinan terjadi pada 12 Februari 2052.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, NASA telah menciptakan sistem pemantau yang akan otomatis memindai asteroid yang berpotensi membahayakan Bumi.

“Sentry adalah sistem pemantauan tabrakan otomatis yang terus-menerus memindai asteroid terbaru yang mungkin bertabrakan dengan Bumi selama 100 tahun ke depan,” tulis NASA.

Meskipun 2012 HG2 punya kemungkinan bertabrakan dengan Bumi, tetapi ukurannya cukup kecil bagi standar asteroid.

Asteroid 2012 HG2 diperkirakan akan terbakar di atmosfer sehingga terlihat mirip dengan kembang api yang padam.

Meski ancaman asteroid hingga sekarang belum terbukti, pensiunan NASA tetap meminta penduduk Bumi waspada.

Hal ini dilakukan dengan berkaca pada kasus pandemi virus corona yang awalnya dianggap penyakit flu biasa.

” Pandemi virus corona adalah contoh kasus yang baik agar tidak terjadi kesalahan kedua ketika membuat rencana dalam mencegah dampak asteroid,” kata Thomas Jones yang juga ketua Association of Space Explorers’ Near Earth Objects Committee.

Sumber: DailyStar

Foto: Shutterstock

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Festival Sapi Bupati Jember Cup Jadi Magnet Nasional, Gus Fawait Soroti Ketahanan Pangan dan Kemiskinan di Jember

2 November 2025 - 17:54 WIB

Sinergi DWP Kemenkop Bersama Kepul Wujudkan Program ‘Sampah Jadi Rupiah’

30 October 2025 - 18:24 WIB

Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta Dorong Lahirnya Perda KIP

30 October 2025 - 18:14 WIB

KLH Cabut 18 Segel, EAL Bisa Kembali Beroperasi

28 October 2025 - 21:25 WIB

Kementan jadikan Kapuas Pendongkrak Swasembada Pangan

28 October 2025 - 19:19 WIB

Trending on Headline