Peredaran vaksin yang diduga palsu telah beroperasi sejak tahun 2003, hal tersebut terungkap dari laporan sebuah rumah sakit di Bogor yang curiga dengan vaksin yang dikirim distributor. Setelah diamaknkan polisi dan dicek di laboratorium terbukti palsu. Demikian dikatakan Ketua Harian Institute of Democracy and Education (IDE) Hasan Basri.
“Saya berharap pemerintah mengusut secara tegas terhadap pemalsuan vaksin ini, pemerintah tidak bisa membiarkan kasus besar ini untuk segera diselesaikan,” ujar Hasan .

Di sisi lain, kurangnya pelayanan terhadap kesehatan sangat berpengaruh terhadap psikologis masyarakat atas kasus pemalsuan vaksin tersebut, sekaligus meragukan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah terhadap jaminan kesehatan warga. “Ini akan menimbulkan keraguan masyarakat kepada pemerintah yang menaungi kesehatan seluruh rakyat Indonesia” tegasnya.
Ia berharap pemerintah benar-benar melindungi kesehatan rakyat Indonesia serta meminta tidak terualang kemabli dalam kasus yang serupa. “Saya berharap dan meminta kepada pemerintah agar masyarakat benar-benar dilindungi kesehatan masyarakat, dan jangan sampai terulang kembali,” pungkas Hasan. #hsn