PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menilai PT. Trans Jabar Tol sebagai pihak kontraktor pembangunan megaproyek jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dinilai sangat arogan dan terkesan menekan perusahaan plat merah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Apalagi, waktu yang diberikan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bogor ini terlalu mendesak. Meski di pertemuan awal kedua belah pihak, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor diminta untuk membuat terlebih dulu Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pemindahan pipa di lokasi proyek Bocimi yang ada di Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan Deni Surya Senjaya, jika pipa 21 inci itu dibongkar maka sebanyak 120 liter air per detik akan tumpah ke jalan.
“Hal itu jelas akan membuat kondisi tanah di lokasi proyek akan tidak stabil. Dampak terparahnya sebanyak 11 ribu pelanggan PDAM yang berada di zona satu akan mengalami krisis air bersih, dan nantinya yang akan disalahkan PDAM,” papar Deni.
Oleh sebab itu, ia meminta agar PT. Trans Jabar Tol tidak memaksakan untuk merelokasi pipa PDAM Tirta Pakuan. “Ini agar jangan sampai warga atau pelanggan yang menjadi korbannya,” tegasnya. #D. Raditya