Tanpa disadari, smartphone yang kita gunakan setiap hari bisa saja sudah diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Aktivitas peretasan kini makin canggih dan sering kali berlangsung diam-diam tanpa meninggalkan tanda mencolok.
Akibatnya, data pribadi seperti foto, pesan, hingga informasi rekening bisa dicuri tanpa sepengetahuan pengguna.

Beberapa gejala awal, seperti baterai cepat habis, performa melambat, atau muncul iklan aneh, bisa menjadi sinyal bahwa ponsel Anda tidak lagi aman. Berikut 6 ciri HP yang kemungkinan sudah diretas hacker, lengkap dengan cara mengenalinya sejak dini.
Baterai cepat habis dan HP mudah panas
Salah satu tanda paling umum HP diretas adalah baterai yang tiba-tiba boros tanpa penggunaan berat. Aplikasi berbahaya seperti spyware atau malware biasanya berjalan diam-diam di latar belakang dan terus mengirim data ke server peretas.
Proses ini membutuhkan daya besar sehingga membuat ponsel cepat panas, bahkan saat tidak digunakan. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, padahal Anda jarang membuka aplikasi berat seperti game atau kamera, patut dicurigai ada aktivitas mencurigakan.
Cobalah cek konsumsi baterai melalui pengaturan untuk melihat aplikasi mana yang paling banyak menyedot daya. Jika ada nama aplikasi asing, segera hapus dan lakukan pemindaian antivirus.
Tagihan pulsa atau kuota mendadak naik drastis
Jika tagihan data internet atau pulsa Anda meningkat tanpa alasan jelas, bisa jadi ponsel sedang digunakan untuk aktivitas ilegal. Beberapa jenis malware dapat mengirim pesan otomatis, mengunduh file tersembunyi, atau mengakses internet tanpa seizin pengguna. Aktivitas itu membuat pemakaian data melonjak drastis dalam waktu singkat.
Periksa laporan penggunaan data di menu Settings untuk melihat aplikasi yang paling boros. Bila ada aplikasi asing atau penggunaan data tidak wajar, segera hentikan akses internet sementara dan lakukan pemeriksaan menyeluruh. Kondisi ini biasanya menjadi tanda awal peretasan jarak jauh.
Muncul aplikasi aneh yang tidak pernah Anda Instal
Tiba-tiba muncul aplikasi baru di layar utama padahal Anda tidak pernah mengunduhnya? Itu bisa menjadi sinyal bahwa HP sudah disusupi program berbahaya. Peretas sering menyamarkan aplikasi jahat sebagai tools ringan, seperti pembersih memori, VPN gratis, atau penghemat baterai palsu.
Setelah diinstal, aplikasi ini dapat mencuri data pribadi dan merekam aktivitas Anda tanpa izin. Cobalah periksa daftar aplikasi melalui Settings kemudian klik Apps dan hapus yang mencurigakan.
Pastikan juga hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi seperti Google Play Store atau App Store, bukan dari tautan yang dikirim lewat pesan.
Notifikasi aneh dan pengaturan yang berubah sendiri
Jika ponsel sering menampilkan notifikasi aneh, pop-up iklan, atau permintaan kode OTP yang tidak Anda minta, itu patut diwaspadai. Dalam beberapa kasus, peretas mengubah pengaturan izin kamera, mikrofon, atau lokasi agar bisa memantau aktivitas pengguna.
Anda juga mungkin mendapati beberapa fitur aktif sendiri, seperti Bluetooth atau WiFi yang menyala tanpa sebab. Hal ini menunjukkan sistem sudah dimodifikasi oleh perangkat lunak asing. Segera nonaktifkan izin aplikasi mencurigakan dan jalankan pemindaian keamanan untuk memastikan tidak ada malware yang tertanam.
Akun online terkunci atau tiba-tiba logout
Tanda paling serius dari peretasan HP adalah kehilangan akses ke akun penting seperti Google, Apple ID, atau media sosial. Ini bisa berarti peretas sudah mengganti kata sandi dan mengambil alih akun Anda sepenuhnya.
Metode seperti SIM swap juga memungkinkan mereka mengalihkan nomor ponsel Anda untuk menerima kode verifikasi 2FA. Akibatnya, Anda akan menerima notifikasi login mencurigakan atau bahkan tidak bisa masuk sama sekali. Jika hal ini terjadi, segera hubungi penyedia layanan terkait untuk memulihkan akun dan ubah semua sandi di perangkat lain.
Antivirus menemukan malware atau aktivitas mencurigakan
Langkah paling efektif untuk memastikan keamanan ponsel adalah menjalankan pemindaian menggunakan aplikasi antivirus terpercaya. Gunakan layanan seperti Bitdefender, Kaspersky, Norton, atau AVG untuk mendeteksi malware tersembunyi.
Jika hasil pemindaian menemukan file mencurigakan, segera hapus dan restart ponsel Anda. Setelah itu, lakukan pemindaian ulang untuk memastikan sistem benar-benar bersih.
Pengguna juga disarankan memperbarui aplikasi antivirus secara berkala agar dapat mengenali ancaman terbaru. Jika masalah terus muncul, opsi terakhir adalah melakukan factory reset.
Sumber: kompas.com














