Menu

Dark Mode
Satu Dekade PFI, 224 Foto Ditampilkan Demi Kreator, YouTube Rela Gelontorkan Dana Fantastis Hari Badak Sedunia 2025: Sejarah, Tujuan, dan Cara Merayakannya Ilmuan China observasi atmosfer gunakan “Balon Jimu 1” CEO Microsoft Takut AI Bikin Perusahaannya Tutup Robot Humanoid “Booming” di China, Howard Huang Jadi Miliarder Dunia

Headline

Warga Susah Cari Masker, BPS Catat Adanya Lonjakan Ekspor Masker ke China

badge-check


					Warga Susah Cari Masker, BPS Catat Adanya Lonjakan Ekspor Masker ke China Perbesar

kumparanBadan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya lonjakan ekspor masker sejak awal tahun ini ke China. Bahkan kenaikannya hingga lebih dari 1,3 juta kali lipat.

Berdasarkan data BPS yang diterima kumparan, Selasa (17/3), nilai ekspor masker Indonesia ke China pada Januari-Februari 2019 hanya USD 20. Sementara pada Januari-Februari 2020 mencapai USD 26,43 juta, atau naik 1,32 juta kali lipat.
Sementara secara total, nilai ekspor masker dengan kode HS 63079040 mencapai USD 73,90 juta di Februari 2020. Selain ke China, ekspor juga dilakukan ke Singapura, China, dan Hong Kong.
Angka tersebut jauh meningkat jika dibandingkan dengan Februari 2019 yang hanya USD 20 atau dibandingkan Januari 2020 yang hanya USD 1,76 juta.
Meroketnya ekspor masker ini berbanding terbalik dengan kebutuhan masyarakat di dalam negeri. Sejak virus corona merebak pada Januari lalu dan makin meninggi pada Februari 2020, masker menjadi barang langka. Keberadaannya susah dicari dan harganya mahal.
Pada 4 Maret 2020 misalnya, kumparan mengunjungi empat lokasi pertokoan di kawasan Sabang, Jakarta Pusat untuk mencari produk masker. Namun tidak ada satu pun pertokoan seperti Guardian, Indomaret dan Alfamart yang memiliki stok masker.
“Sudah enggak ada masker. Sudah satu bulan,” kata salah satu Pegawai Guardian kepada kumparan yang berada di Jalan Haji Agus Salim, Sabang, Jakarta, Rabu (4/3).
Guardian merupakan salah satu toko obat yang cukup familiar. Selanjutnya, kumparan berkunjung ke tiga Indomaret yang terletak tidak jauh dari Apotek Guardian.
Saking langkanya masker, salah satu Indomaret menuliskan keterangan dalam selembar kertas yang ditempelkan persis di kaca pintu masuk.
“Mohon maaf untuk masker dan hand sanitizer stock kosong, terima kasih,” tulis keterangannya.
Dua hari sebelumnya, kumparan menyambangi Pasar Pramuka, Jakarta Timur pada Senin sore (2/3). Pasar ini disibukkan oleh aktivitas jual beli masker. Tak hanya di toko-toko, pedagang masker dadakan juga terlihat memenuhi lokasi ini.
Ramainya warga yang memburu masker membuat harganya membumbung cukup tinggi. Harga yang ditawarkan pedagang untuk satu boks berkisar antara Rp 180.000 hingga Rp 1,1 juta.
Johan, salah satu pedagang yang kumparan temui, mengatakan ia memasok masker termurah Rp 180.000. Model lain yang ia jual yakni masker merek Sensi ditawarkan Rp 300.000 per boks.
“Merek Sensi dijual Rp 300.000 satu boks. Paling murah Rp 180.000 yang biasa,” ujar Johan.
Pun hingga sekarang, Pasar Pramuka masih dipenuhi masyarakat yang mencari masker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Penyelundupan 46,7 Kg Sabu Digagalkan Polda Kalteng

21 September 2025 - 23:06 WIB

Global Ehsan Relief Indonesia dan Yayasan IDEP Selaras Alam Salurkan Donasi ke Bali

21 September 2025 - 21:28 WIB

15.000 Porsi Makan Gratis Dibagikan di Monas

21 September 2025 - 21:06 WIB

5 Pekerja Freeport Masih Tertimbun, 2 Ditemukan Meninggal Dunia

21 September 2025 - 08:44 WIB

Catat, Ini Kunci Operasional Koperasi Desa Merah Putih Menurut Sesmenkop

20 September 2025 - 19:31 WIB

Trending on Headline