Menu

Dark Mode
Pemkot Bogor Incar Predikat Utama Kota Layak Anak Sempat Vakum, Koridor 5 dan 6 Biskita Kembali Mengaspal Dedie Rachim Buka Financial Literacy and Inclusion Development Program Rekanan Muda Kreatif Bogor Dukung MBG, Tirta Pakuan Sosialisasi Kualitas Air yang Baik Diduga Meteor Jatuh di Cirebon, Cahaya Terang Misterius dan Dentuman Sampai ke Bogor? Surge dan Bali Internet hadirkan Wi-Fi 7 pertama di Indonesia

Headline

Warga Puncak Bersihkan Sungai, Ini Kata MenLH

badge-check


					{ Perbesar

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"resize":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Puncak – Aksi bersih-bersih aliran Sungai Ciliwung di kawasan Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor dilakukan  Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Lingkungan Hidup (LH/BPLH), Hanif Faisol Nurofik, bersama aktivis lingkungan, pelajar, ormas, media dan warga,  Jumat (3/10/2025)

“Masyarakat, ormas dan pelajar di sini turun membersihkan sungai di DAS Ciliwung, ini luar biasa. Saya sangat menghargai dan mudah-mudahan semua bisa menular untuk bersama-sama membersihkan sampah. Ini amal ibadah yang besar, karena di bawah kita ada lebih dari 2 juta orang yang bergantung pada sungai ini,” kata Hanif Faisol didampingi Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono.

Hanif menjelaskan, Sungai Ciliwung memiliki panjang 118 kilometer dan wilayah Cisarua  sebagai daerah hulu, terdapat titik aliran sepanjang 17 kilometer dengan luas sekitar 15 ribu hektar. Menurutnya, kondisi sungai yang menyempit dari hulu ke hilir membuat risiko bencana banjir semakin tinggi.

“Sungai ini menampung air sangat banyak di hulu, namun semakin sempit ke tengah hingga hilir. Begitu hujan turun di Puncak, saluran yang kecil ini berpotensi menimbulkan bencana,” ujarnya.

Berkurangnya tutupan hutan di kawasan hulu lanjut hanif,  dari 7 ribuan hektar, kini hanya tersisa sekitar 6 ribuan hektar. Ini sangat miris. Karena itu, ia mengajak komunitas dan masyarakat untuk kembali menanam pohon di bagian hulu.

“Yang kita tanam di hulu akan bermanfaat bagi daerah tengah hingga hilir. Saat ini, Sungai Ciliwung di hampir semua segmen sudah tercemar berat, kecuali di bagian hulu. Karena itu kegiatan ini penting dan tidak hanya sebatas seremoni. Ke depan, aksi semacam ini harus terus dilakukan,” jelasnya.

Hanif menegaskan, penumpukan sampah yang mengalir ke Ciliwung perlu ditangani dengan kerja sama semua pihak, mulai dari penggiat lingkungan, pemerintah daerah, hingga dunia usaha.

“Masa sungai sepanjang 118 kilometer tidak bisa kita bersihkan? Ada 3,5 juta orang yang tinggal di sekitarnya. Mari kita gotong royong bersama, ayo kita selesaikan,” tegasnya. Rizki Mauludi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Sempat Vakum, Koridor 5 dan 6 Biskita Kembali Mengaspal

6 October 2025 - 22:22 WIB

PWI Peringati Maulid, Wali Kota Ingatkan Arti Mesjid An’ Naba

5 October 2025 - 23:34 WIB

Ketum PWI: Persatuan Adalah Kunci Kebangkitan Organisasi

5 October 2025 - 23:24 WIB

Ahmad Luthfi : Pers Penting Bagi Pembangunan Jawa Tengah

5 October 2025 - 22:46 WIB

Dinilai Tak Berikan Solusi, Warga Protes Kebijakaan Mentri LH

3 October 2025 - 13:47 WIB

Trending on Kabar Bogor