Menu

Dark Mode
Inflasi Produsen AS Meledak, Ancaman ke Dompet Konsumen Kian Nyata Kalender Hijriah Hari Ini 16 Agustus 2025 dan Bacaan Doa HUT ke-80 RI #OnThisDay 16 Agustus: Peristiwa Rengasdengklok Penculikan Soekarno dan Hatta Menuju Kemerdekaan Indonesia Menkomdigi Minta Roblox Ikuti Aturan Perlindungan Anak di Indonesia Game Gratis PS4 dan PS5 Agustus, Ada Mortal Kombat 1 Kodak Beri Sinyal Bangkrut setelah 130 Tahun Berdiri

Headline

Wali Kota Bandung Farhan Ingatkan Pentingnya Kolaborasi

badge-check


					Wali Kota Bandung Farhan. (Foto: bandung.go.id) Perbesar

Wali Kota Bandung Farhan. (Foto: bandung.go.id)

Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan pekerja untuk membangun hubungan industrial yang inklusif, adil, dan berbasis pada hukum, adalah hal penting.  Hal itu disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, di acara Pembinaan Anggota PUK dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh se-Kota Bandung di Hotel Santika Pasir Koja, Jalan Peta No. 176, Bandung.

Menurut Farhan, hubungan industrial yang sehat hanya dapat tercapai jika semua pihak menjaga keseimbangan kepentingan. Perlu dialog rutin untuk membahas kebijakan pengupahan, regulasi, dan dinamika industri.

“Dialog di antara kita tidak boleh berhenti. Harus berulang dan rutin, meski melelahkan. Setiap hasil dialog harus dicatat agar tidak ada pihak yang mengingkari komitmen,” kata Farhan.

Pemerintah lanjut Farhan, tidak bisa menyelesaikan semua masalah ketenagakerjaan sendirian. Diperlukan kerja sama yang solid dengan serikat pekerja dan pelaku usaha untuk menciptakan ekosistem usaha yang sehat, sekaligus menjamin kesejahteraan karyawan.

“Pengusaha harus dibuat nyaman, diberi insentif, kepastian hukum, dan kepastian berusaha. Tapi pada saat yang sama, mereka juga harus memberikan kesejahteraan yang layak bagi pekerja,” jelasnya.

Farhan juga menyebut, setiap kebijakan dari pemerintah pusat atau provinsi harus diterjemahkan secara tepat sesuai dengan kondisi sektor industri di Kota Bandung. Kepentingan industri otomotif berbeda dengan tekstil atau pariwisata. Semua harus dilihat secara spesifik agar kebijakan berjalan efektif.

“Saat ini pemerintah daerah sedang bekerja keras untuk menjaga pendapatan asli daerah dan memastikan dunia usaha tetap bertahan. Kalau bisnis mati, bukan hanya pajak yang hilang, tapi juga lapangan pekerjaan. Maka kita harus jaga agar usaha tetap berjalan. Dengan kolaborasi, kita bisa membangun hubungan industrial yang inklusif, adil, dan berdasarkan hukum,” tuturnya. Rheynaldhi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Wakil Wali Kota Erwin Tak Ridha Kota Bandung Jadi Tempat Maksiat

13 August 2025 - 11:34 WIB

Bea Cukai Bogor Tangkap Bos Rokok Tanpa Cukai

11 August 2025 - 19:55 WIB

Bareng Forkopimda, PWI Kota Bogor Warnai 1 Dekade Festival Merah Putih 2025

11 August 2025 - 12:22 WIB

KM Aneka Jaya Terbalik, Bakamla RI Berhasil Evakuasi

9 August 2025 - 23:48 WIB

HCB Cabut SK Pembekuan Pengurus PWI Jawa Barat

8 August 2025 - 23:47 WIB

Trending on Headline