Menu

Dark Mode
Temui Menteri Sugiono, Menlu Jerman Undang Presiden Prabowo untuk Lakukan Kunjungan AS Masih Diskusikan Proposal Gencatan Senjata yang Diterima Hamas DeepSeek V3.1 Resmi, Model AI yang Lebih Nyambung dan Akurat Ini Dia Kacamata Pintar Terlaris di Dunia, Bukan Xiaomi dan Huawei Ini Doa Dedie Rachim untuk Jawa Barat Dukung Program Pemerintah, DPW Tani Merdeka Provinsi Jambi dan Bulog Segera MoU

Headline

Umat Islam yang Berkurban Diprediksi Tetap Tinggi

badge-check


					Umat Islam yang Berkurban Diprediksi Tetap Tinggi Perbesar

image

Meski harga hewan kurban mengalami kenaikan cukup signifikan, namun niat dan minat umat Muslim untuk berkurban diprediksi tetap meningkat tahun ini.

Menurut Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor mencatat ada peningkatan titik pemotongan dan jumlah pemotongan hewan kurban antara 10-15 persen.

Hal ini disampaikan perwakilan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, Siti Farika ketika menjadi narasumber pelatihan penyembelihan hewan kurban yang diselenggarakan IPB dan Pemkab Bogor di Bogor, Minggu (13/9/2015). 

Menurut dia, kenaikan harga ternak, bisa saja membuat masyarakat bergeser dari berkurban hewan besar (sapi/kerbau) menjadi kambing/domba. Selain itu, bisa juga masyarakat memilih sapi dengan ukuran yang lebih kecil.

“Selama 4 tahun terakhir, terjadi peningkatan 10-15 persen, baik dari segi jumlah hewan yang dipotong maupun titik pemotongan,” ucapnya. Oleh karena itu, diperlukan tenaga penyembelih dan penanganan hewan kurban yang kompeten agar daging layak dikonsumsi.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor Srihadi Agung Priyono mengakui penanganan proses penyembelihan hewan kurban yang dilakukan di tengah masyarakat masih belum baik. “Yang kita dampingi sudah relatif baik. Tapi, kan, pendampingan kita terbatas. Begitu juga pendampingan dari dinas terkait,” ucap Srihadi.

Misalnya di tahun 2014 ada 2.738 titik penyembelihan di Kabupaten Bogor. Sementara, pendamping dari IPB hanya 600 orang untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Ketua Panitia Pelatihan, Deni Widaya Lukman menambahkan masyarakat harus mengelola limbah hewan kurban dengan bijak saat musim kekeringan seperti ini. Apalagi, sumber air untuk mencuci daging sangat terbatas. Dia juga melihat, kecenderungan masyarakat untuk mencuci daging kurban di sungai. Padahal, debit sungai saat ini sedang berkurang.

Oleh karena itu, dia menyarankan panitia penyembelihan hewan kurban membuat septictank atau lubang khusus pembuangan limbah. Dengan demikian, limbah tidak menyebarkan penyakit. Lubang tersebut setidaknya harus memiliki kedalaman 2 meter. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 50 orang perwakilan DKM di Kota dan Kabupaten Bogor. (Deni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Dukung Program Pemerintah, DPW Tani Merdeka Provinsi Jambi dan Bulog Segera MoU

20 August 2025 - 09:03 WIB

Wali Kota Bandung Farhan Ingatkan Pentingnya Kolaborasi

13 August 2025 - 11:43 WIB

Wakil Wali Kota Erwin Tak Ridha Kota Bandung Jadi Tempat Maksiat

13 August 2025 - 11:34 WIB

Bea Cukai Bogor Tangkap Bos Rokok Tanpa Cukai

11 August 2025 - 19:55 WIB

Bareng Forkopimda, PWI Kota Bogor Warnai 1 Dekade Festival Merah Putih 2025

11 August 2025 - 12:22 WIB

Trending on Headline