Sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) menjalin kerja sama strategis dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Kesepakatan dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Aula Lantai 2 BRI Regional Office Jakarta 2, Menara BRIPENS, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025).
Menurut Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor Jenal Abidin, kerja sama BRI dan PPJ bertujuan mendorong transformasi pasar tradisional menjadi pasar digital. Sedikitnya ada 14 pasar yang dikelola PPJ ditargetkan mampu melayani transaksi non-tunai menggunakan QRIS BRI.

“Saya berharap sinergi itu bisa meningkatkan keterisian kios dan los di pasar yang dikelola PPJ, sekaligus memperluas akses permodalan bagi pedagang. Juga memberikan kemudahan akses keuangan bagi para pedagang,” kata Jenal.
Menurut Jenal, akses keuangan tersebut memungkinkan pedagang bisa memiliki kios secara mandiri. Karenanya, dia mengapresiasi seluruh pihak yang turut menyukseskan kerja sama tersebut.
“MoU hari ini mudah-mudahan menjadi batu loncatan untuk mengembangkan perusahaan kami menjadi lebih baik,” katanya.
Sementara itu menurut Micro Business Area Manager Bodebek Regional Office Jakarta 2 Region 7, Setyo Agung Yulianto, komitmen BRI hadir di tengah masyarakat, khususnya pedagang kecil, melalui layanan keuangan yang mudah dijangkau. Ia menyebut konsep pasar di bawah pengelolaan PPJ, seperti Pasar Jambu Dua, sebagai model yang layak dikembangkan.
“Pasar itu fondasi perekonomian nasional. Jika pasar tradisional kuat, maka ekonomi nasional juga ikut bergerak,” kata Setyo.
Ia menambahkan lewat kerjasama ini BRI akan menghadirkan agen BRILink langsung di dalam pasar. Ini bisa memudahkan pedagang transaksi seperti tarik tunai hingga pembayaran listrik.
“Selain itu, BRI juga akan mendorong seluruh pedagang pasar memiliki rekening BRI. Ini untuk memudahkan mereka aktif menggunakan BRImo dalam aktivitas sehari-hari,” katanya. Saefulloh