Hampir semua bidang pekerjaan yang dilakoni masyarakat, merasakan dampak dari pandemi covid 19 yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2020. Namun demikian ada pula usaha-usaha baru yang justru mengalami peningkatan pendapatan selama pandemi covid 19, seperti usaha makanan sehat, alat olahraga dan urban farming.
Demikian dikatakan Wali Kota Bogor Bima Arya saat menjadi pembicara dalam diskusi Government Roundtable Session 2 dengan tema ‘Pemulihan Ekonomi Jawa Barat’ yang digelar Markplus secara daring, Kamis (22/10/2020).

Menurut Bima, pihaknya telah melakukan survei di masyarakat untuk menerapkan kebijakan-kebijakan Pemkot Bogor dalam menangani pandemi, khususnya di sektor ekonomi.
“Tim dari Bappeda belum lama ini melakukan survey untuk merumuskan kebijakan kita ke depan. Data menunjukan bahwa ada 42 persen warga Bogor putus kerja karena pandemi. Tapi sebagian sudah bekerja kembali, saat ini masih ada sekitar 7 persen belum bekerja kembali. Lalu 57 persen warga mengaku tetap sama dengan sebelum pandemi. Yang menarik adalah ada 1 persen warga yang penghasilannya naik,” kata Bima.
Baca juga:Warga Kota Bogor Resah, Puluhan Remaja Bersenjata Tajam Serang Pemukiman
Bima menambahkan, buruh, sopir, pedagang kaki lima, karyawan toko, pegawai kantoran, karyawan hotel, restoran, petani, peternak, dan profesional lepas atau freelance disurvei. Dari 80 persen warga yang terdampak secara ekonomi, ketika kita ditanya bidang pekerjaan apa yang anda minati? Jawaban masyarakat mencerminkan demand (permintaan pasar) di tengah pandemi.
“Nomor satu adalah ketertarikan untuk bekerja di produsen produk makanan dan minuman kesehatan atau healthy food. Yang kedua produsen alat olahraga, seperti sepeda. Kita lihat sekarang ini booming banget orang Jakarta ke Bogor untuk gowes, jogging, trekking, rafting dan lain-lain,” katanya.
Yang ketiga lanjut Bima, orang-orang berminat menekuni urban farming. Produksi sayuran, buah-buahan dan tanaman hias. Di Kota Bogor data menunjukan bahwa di era pandemi ini justru 300 persen demand dari warga naik untuk produk sayuran dan buah-buahan. Tiga besar ini mencerminkan pemahaman orang yang sangat baik tentang peluang yang tercipta di masa pandemi ini.
“Saya mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor untuk fokus berkolaborasi dengan berbagai pihak. Targetnya untuk swasembada lokal. Mencukupi kebutuhan pangan di wilayah itu. Namun, kalau sudah tercukupi, bukan tidak mungkin melakukan penetrasi pasar, makanya kemudian dibangun koneksi dengan marketnya. Selain sayur dan buah, juga tanaman hias tak kalah booming ,” jelas Bima.
penulis herman