Semua pihak memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk mengingatkan semua orang di sekitarnya untuk menerapkan protokol kesehatan selama pandemi covid 19 berlangsung. Begitupula dengan Badan Zakat Nasional (Baznas) Kota Bogor. Pekan kemarin Baznas Kota Bogor menggelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Covid-19 kepada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid di Aula PPIB, Jalan Pajajaran, Kota Bogor.
Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya, kasus Covid-19 di Kota Bogor sedang tinggi-tingginya. Kalau di Maret rata-rata kasus hanya 11 orang (per hari), setelah Ramadhan dua minggu tidak ada kasus, namun merambat naik pada Juni.

“Sekarang kasus covid di Kota Bogor mencapai 50-70 kasus Covid-19 per hari. Sampai hari ini terhitung 3 ribu orang terkena Covid-19, dengan rincian 841 orang dirawat di rumah sakit, 118 orang meninggal, dan ribuan lainnya sembuh,” kata Bima Arya.
Bima mengatakan, langkah yang sedang diikhtiarkan yakni menambah fasilitas rumah sakit darurat, sebagai bentuk antisipasi atas lonjakan kasus yang terjadi setiap harinya. Rumah sakit darurat ini nantinya akan diperuntukkan bagi pasien dengan gejala sedang dan berat. Pemkot Bogor menargetkan bulan depan rumah sakit darurat sudah bisa beroperasi.
“Kami juga akan memperkuat unit lacak atau tim surveilans. Tim ini, begitu ada kasus positif, kontak eratnya dilacak. Tapi karena kasus per hari sudah 70 orang yang artinya harus mencari dan mengawasi kontak erat 1.400 orang sementara personil unit lacak tidak sampai 1.500,” jelas Bima.
Ketua Baznas Kota Bogor Chotib Malik mengatakan, sosialisasi pencegahan dan penanganan Covid-19 untuk 40 UPZ Masjid ini sebagai bentuk kepedulian Baznas Kota Bogor membantu pemerintah mendisiplinkan masyarakat agar patuh Protokol Kesehatan.
“Meski Pandemi Covid-19, pengumpulan zakat dan infak di Masjid terus berjalan, meski menurun. Mengingat zakat dan infaq yang terkumpul ini disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19. Sampai hari ini sudah kami salurkan Rp 2,5 Miliar untuk tujuh ribu penerima dalam bentuk paket fakir miskin dan paket kesehatan,” kata Chotib.
reporterpratama
editor herman