Menu

Dark Mode
Bocornya Obrolan Xi Jinping dan Putin tentang ‘Hidup Abadi’ AS Cabut Izin Impor Peralatan Chip Samsung dan SK Hynix di China Kemkomdigi ajukan izin prakarsa Rancangan Perpres terkait AI Roblox akan memperluas penggunaan teknologi estimasi usia OpenAI siapkan platform rekrutmen tenaga kerja berbasis AI BNN Berantas Narkoba Lewat Pendekatan Kemanusiaan

Kabar Lifestyle

Roblox akan memperluas penggunaan teknologi estimasi usia

badge-check


					Tampilan logo platform gim Roblox. Foto: (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah) Perbesar

Tampilan logo platform gim Roblox. Foto: (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)

Penyedia layanan gim daring Roblox pada Rabu (3/9) mengumumkan rencana untuk memperluas penggunaan teknologi estimasi usia ke semua pengguna serta menggandeng International Age Rating Coalition (IARC) guna menghadirkan label usia pada gim dan konten di platformnya.

“Roblox berkomitmen untuk membangun platform yang aman serta membantu orang tua membuat keputusan terbaik bagi anak-anak mereka,” kata Kepala Pejabat Keamanan Roblox Matt Kaufman dalam pernyataan perusahaan dikutip TechCrunch pada Rabu (3/9).

“Kami sangat senang dapat bermitra dengan IARC dan berharap kemitraan ini akan memberikan kejelasan dan keyakinan yang lebih besar kepada orang tua di seluruh dunia terkait konten yang sesuai usia,” katanya.

Roblox menyatakan bahwa akhir tahun ini sistem estimasi usia akan diterapkan bagi seluruh pengguna yang mengakses fitur komunikasi seperti obrolan suara dan teks.

Sistem estimasi usia ini bekerja dengan memindai swafoto pengguna untuk menganalisis ciri wajah dan memperkirakan usia mereka.

Menurut Roblox, sistem estimasi usia yang dikombinasikan dengan sistem seperti verifikasi usia dalam kartu identitas dan persetujuan orang tua yang terverifikasi menghasilkan pengukuran usia pengguna yang lebih akurat, terutama jika dibandingkan dengan sistem yang hanya meminta anak-anak mengetik tahun kelahiran saat membuat akun.

Roblox juga menyampaikan rencana untuk menghadirkan sistem baru yang semakin membatasi interaksi antara orang dewasa dan anak di platformnya.

Melalui kemitraan dengan IARC, Roblox akan mengganti label konten internalnya dengan label yang digunakan oleh lembaga pemeringkat di masing-masing negara.

Artinya, pengguna akan melihat label peringkat dari Entertainment Software Rating Board (ESRB) di Amerika Serikat, Game Rating and Administration Committee (GRAC) di Korea Selatan, otoritas pemeringkat gim Unterhaltungssoftware Selbstkontrolle (USK) di Jerman, serta Pan European Game Information (PEGI) di Eropa dan Inggris.

Sistem ini diharapkan membantu orang tua memahami lebih baik konten gim yang dimainkan oleh anak berdasarkan faktor-faktor yang dapat menimbulkan kekhawatiran seperti muatan kekerasan, zat terlarang, bahasa dewasa, dan perjudian.

Langkah ini selaras dengan pembaruan yang diumumkan perusahaan pada Juli, ketika Roblox memperkenalkan serangkaian fitur keamanan.

Fitur keamanan yang diperkenalkan mencakup sistem verifikasi usia lewat video swafoto untuk mencegah anak di bawah 13 tahun mengakses fitur tertentu, termasuk obrolan suara dan teks tanpa filter, di platform Roblox.

Selain itu, Roblox mencegah pengguna berusia 13 sampai 17 tahun menambahkan pengguna lain ke “trusted connections” kecuali mereka sudah mengenalnya di dunia nyata.

Kebijakan baru Roblox muncul menyusul penerapan regulasi ketat di berbagai negara, seperti Online Safety Act di Inggris dan aturan verifikasi usia di Mississippi, Amerika Serikat, yang membuat beberapa platform media sosial berhenti beroperasi di wilayah tersebut.

Roblox selama bertahun-tahun telah berinvestasi dalam pengembangan fitur keamanan, termasuk di antaranya Roblox Sentinel, sistem kecerdasan buatan sumber terbuka untuk mendeteksi dini potensi ancaman terhadap anak.

Platform ini juga menyediakan kontrol orang tua, pembatasan komunikasi, serta teknologi yang bisa mendeteksi ketika ada server yang sejumlah besar penggunanya melanggar aturan supaya dapat ditutup.

Meski demikian, menurut gugatan-gugatan hukum yang diajukan di Amerika Serikat predator anak masih bisa memanfaatkan platform tersebut.

Penelitian independen bahkan menemukan anak-anak masih bisa menjumpai konten tidak pantas maupun melakukan interaksi yang berisiko di platform Roblox.

Sumber: antaranews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

AS Cabut Izin Impor Peralatan Chip Samsung dan SK Hynix di China

5 September 2025 - 14:19 WIB

Kemkomdigi ajukan izin prakarsa Rancangan Perpres terkait AI

5 September 2025 - 14:10 WIB

OpenAI siapkan platform rekrutmen tenaga kerja berbasis AI

5 September 2025 - 13:06 WIB

Apple Uji Google Gemini AI untuk Bikin Siri Jadi Super Cerdas

4 September 2025 - 13:03 WIB

Hakim: Google Tak Harus Jual Chrome, Tapi Wajib Ubah Praktik Bisnis

4 September 2025 - 12:56 WIB

Trending on Kabar Lifestyle