Program Gerobak Sae Pisan Terbaik se-Indonesia

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"resize":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Warga Kota Bogor patut bangga atas diraihnya  Program Gerobak Sae Pisan (Gerakan Bogor Bebas Kumuh Strategi Akselerasi Pemukiman Indah Sehat Aman Nyaman) yang digagas Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih sebagai juara 1 terbaik se Indonesia mengungguli 64 program lainnya se-Indonesia.

Juniarti Estiningsih diganjar penghargaan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Barat, Jumat (6/9/2024) lalu.

Menurut Estiningsih, Gerobak Sae Pisan adalah sebuah program Disperumkim Kota Bogor untuk mengurangi kawasan permukiman kumuh di Kota Bogor.

Program ini, sambung mantan Camat Bogor Barat tersebut, tidak hanya fokus pada penanganan permasalahan permukiman kumuh, tetapi juga berupaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.

“Pilot projectnya ada di wilayah Mantarena, RW02, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah. Melalui Gerobak Sae Pisan, masyarakat setempat dapat meningkatkan pendapatan mereka dengan menjual berbagai macam makanan dan minuman. Warung kerek dan jajanan tepi sungai menjadi salah satu daya tarik utama program ini, karena menawarkan berbagai makanan dan minuman yang lezat dan unik. Dengan demikian, program Gerobak Sae Pisan tidak hanya membantu meningkatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga memperkenalkan kuliner lokal kepada masyarakat luas,” paparnya.

Program ini memang tampil berbeda dari upaya-upaya penanganan kumuh yang sudah ada lebih dulu.Terdapat unsur kolaborasi pentahelix sehingga langkah penanganannya tak sekadar infrastruktur namun juga menyasar pembedayaan sosial dan ekononi masyarakat.

“Disperumkim melibatkan 18 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dunia usaha, masyarakat, akademisi, dan media massa dalam percepatan penanganan kumuhnya,” tegasnya.

Esti mengaku senang dan bersyukur, dengan penghargaan tersebut. Terlebih, tak disangka program Gerobak Sae Pisan berhasil menempati posisi pertama di tingkat nasional.

“Saya tidak percaya, karena melihat yang lain banyak menyajikan program yang bagus dan inovatif juga. Pesaingnya berat-berat semua, dan Alhamdulillah program dari Pemkot Bogor yang jadi juara pertamanya,” kata dia.

Program Gerobak Sae Pisan lanjutnya, dinilai membuat ekonomi masyarakat meningkat dan menjadi penguatan pencegahan kumuh kembali terulang di kemudian hari.

“Ke depan akan mereplikasi program ini di 103 titik kawasan kumuh yang tersebar di 57 Kelurahan di Kota Bogor. Kemudian, program yang sudah jalan, melalui aplikasi SIPRANATA untuk melakukan kontrol dan evaluasi program Gerobak Sae Pisan,” tutupnya.

Tak lupa, Esti terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya dalam mengimplementasikan program tersebut. 

 

pratama

image_pdfimage_print
Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *