Ancaman atau gangguan keamanan sangat sensitif terhadap dunia usaha, terutama bidang perhotelan. Hal itu bisa terjadi lantaran faktor keamanan dengan dunia perhotelan tidak dapat dipisahkan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Adi Satrianto mengungkapkan hal tersebut pada kegiatan silaturahmi kamtibmas Polres Bogor Kota di Hotel Ririn, Jalan Pajajaran, Bogor Timur, Jumat (27/11/15).
“Seperti contoh kasus bom Bali yang waktu itu sangat memukul kami (pelaku usaha perhotelan, red). Banyak tamu dan turis yang membatalkan kunjungannya, termasuk ke Kota Bogor,” jelas Adi.
Oleh karena itu, katanya, PHRI Kota Bogor meminta Pemerintah Kota (Pemkot) bersama aparat kepolisian untuk dapat bersinergi dengan baik bersama unsur lapisan masyarakat guna mencegah terjadinya aksi kejahatan seperti ancaman terorisme. (D. Raditya)