Menurut Kepala DPPKB Kota Bogor Marse Saputera, pelayanan ini berlangsung selama 12 hari, mulai 1 hingga 12 September 2025, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi yang aman, efektif, dan sesuai kebutuhan pasangan usia subur (PUS).
“Seluruh kegiatan pelayanan KB dicatat dan dilaporkan melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA), dengan batas waktu pelaporan hingga 19 September 2025 pukul 23.59 WIB,” kata Marse.

Pada pelaksanaan tahun 2025, DPPKB Kota Bogor menargetkan 4.127 peserta baru (PB) dan berhasil mencapai 2.255 akseptor, atau sekitar 54,6% dari target. Untuk Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang meliputi IUD, implan, MOW, dan MOP, ditargetkan 2.064 akseptor, dengan capaian 958 akseptor (46,4%). Sementara untuk KB Pasca Persalinan (KBPP), dari target 813 akseptor, capaian meningkat signifikan menjadi 1.834 akseptor (225,6%).
Marse mengapresiasi seluruh jajaran tenaga kesehatan, penyuluh KB, dan para kader yang telah berperan aktif dalam memberikan pelayanan KB selama kegiatan berlangsung.
“Peringatan World Contraception Day menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan keluarga sehat, sejahtera, dan berencana,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, lanjut Marse, diharapkan masyarakat semakin memahami bahwa penggunaan alat kontrasepsi tidak hanya berkaitan dengan pengaturan kelahiran, tetapi juga dengan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga menuju Kota Bogor yang lebih sehat dan tangguh. Saefulloh