Warga Kota Gorontalo diminta waspada terkait gempa bumi tektonik magnitudo 8,7 yang terjadi di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia, pukul 07.24 Wita.
“Terdapat potensi tsunami,” kata Andri Wijaya, Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Gorontalo Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kamis (29/7/2025).

Andri menjelaskan, berdasarkan pemodelan komputasi prediksi tsunami yang dilakukan oleh BMKG, saat ini wilayah Gorontalo termasuk dalam wilayah dengan status Waspada.
Dalam pemodelan ini, diprediksi ketinggian gelombang tsunami di bawah 0,5 meter.
“Untuk daerah yang terdampak berdasarkan pemodelan yaitu Kota Gorontalo,” ujar Andri.
Masyarakat Jangan Termakan Hoaks
Mengantisipasi potensi datangnya tsunami ini, Andri mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, tidak panik, dan tidak termakan berita hoaks.
Ia meminta warga untuk memutakhirkan informasi dari info BMKG. Berdasarkan perkiraan pemodelan, potensi tsunami ini akan sampai di Kota Gorontalo pada pukul 16.39 Wita.
Sebelumnya diberitakan bahwa di timur Kamchatka, Rusia, terjadi gempa tektonik berkekuatan magnitudo M 8,7 dengan episenter pada koordinat 52,51 derajat lintang utara dan 160,26 derajat bujur timur pada kedalaman 18 km.
Gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench). Gempa ini memiliki mekanisme naik (thrust fault).
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian tsunami kurang dari 0,5 m), di wilayah Talaud (ETA 14:52:24 Wita), Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 Wita), Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT), Manokwari (ETA 16:08:54 WIT), Raja Ampat (ETA 16:18:54 WIT), Biak Numfor (ETA 16:21:54 WIT), Supiori (ETA 16:21:54 WIT), Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT), Jayapura (ETA 16:30:24 WIT), dan Sarmi (ETA 16:30:24 WIT).
BMKG mengimbau masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Hingga pukul 09.30 Wita, berdasarkan hasil monitoring, menunjukkan adanya 7 aktivitas gempa susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar M 6,9 dan magnitudo terkecil M 5,4.
Sumber: makassar.kompas.com