Menu

Dark Mode
Jerman: Proses Damai Menuju Negara Palestina Harus Segera Dimulai Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Tapi Berhasil Dicegat Wali Kota Depok Tinjau Langsung Pekerjaan Turap Jalan CIpayung-Pitara Jelang Hut RI ke 80, RSUD ASA Kota Depok Donor Darah Tom Lembong Diabolisi, Hasto Diamnesti Kematian Diplomat Kemenlu, Ini Kata Anggota DPR-RI

Kabar Dunia

Pemuda Ini Hasilkan Karya Jadi Google Doodle Unik

badge-check


					Pemuda Ini Hasilkan Karya Jadi Google Doodle Unik Perbesar

Sejak Jumat (4/12/2020) Google doodel menampilkan tas tradisional asal Papua. Menurut keterangan resmi Google, noken diabadikan untuk merayakan penetapannya sebagai daftar warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Penetapan itu dilakukan pada 4 Desember 2012.

Namun, siapa sangka Doodle tersebut merupakan karya ilustrator asal Depok, Jawa Barat, bernama Danu Fitra Nugraha.
Danu menceritakan pembuatan Google doodle tama noken Papua tersebut dimulai dari dua bulan lalu. Ia awalnya dihubungi pihak Google via email.

“Pihak Google meminta tiga alternatif sketsa,” kata Danu saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/12/2020).
Dari tiga sketsa tersebut, tema noken terpilih ke proses selanjutnya untuk dijadikan Google doodle.

Danu mengaku Google doodle yang dibuatnya terinspirasi noken Wamena. Sementara, landscape yang dipilih pada Google doodle tersebut menggambarkan Lembah Baliem Wamena.

“Saya pengen ngegambarin gimana noken menjadi simbol kehidupan yang baik. Karena noken dibuat dari bahan di hutan lalu digunakan untuk membawa hasil bumi di hutan juga,” ungkap Danu.

Pada Google doodle tersebut, ia juga ingin menggambarkan perjalanan wanita-wanita di Papua membawa hasil bumi ke rumah masing-masing.

“Di doodle ini saya banyak terinspirasi dari motif noken yang cenderung garis-garis, namun warnanya sangat beragam,” tuturnya.
Ke depan, Danu berharap dapat kembali membuat karya yang berkaitan dengan Indonesia.

“Saya harap bisa sering bikin karya yang berkaitan dengan Indonesia, khususnya kebudayaannya,” harapannya.

Filosofi noken

Bagi masyarakat Papua, mengutip laman Itjen Kemendikbud, noken bukan sekadar tas untuk membantu mereka membawa barang. Banyak nilai-nilai yang diajarkan dari generasi ke generasi melalui noken.

” Noken mengajarkan kita tentang berbagi, demokrasi, dan kebenaran,” kata Ketua Yayasan Noken Indonesia, Titus Christoforus Pekei dalam dialog tentang Papua, di Jakarta, 18 November 2019.

Di lain kesempatan, Titai juga menyebut noken seperti rahim seorang ibu. Darinya, ada kehidupan dan eksistensi untuk terus hidup dan lestari, sebagaimana dikutip dari laman Pusaka.

Tak berhenti di situ, noken juga menyimpan makna menjaga kelestarian dan keseimbangan alam. Hal ini bisa dilihat dari bahan dan proses pembuatan yang dilakukan, semua bersahabat dengan lingkungan.

Dia menjelaskan, awalnya noken banyak diremehkan oleh orang-orang, karena mereka tidak mengetahui makna penting noken bagi masyarakat Papua.

Sumber: Kompas.com
Editor: Adi Kurniawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jerman: Proses Damai Menuju Negara Palestina Harus Segera Dimulai

2 August 2025 - 10:47 WIB

Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Tapi Berhasil Dicegat

2 August 2025 - 10:36 WIB

Trump Sewot, 3 Negara ini Akui Negara Palestina

1 August 2025 - 15:05 WIB

Krisis Gaza di Luar Imajinasi, Jerman Tekan Israel untuk Bertindak!

1 August 2025 - 14:59 WIB

Mantan Sersan AS Disuntik Mati Atas Pembunuhan Istri-2 Anak

1 August 2025 - 14:52 WIB

Trending on Kabar Dunia