Paska penusukan siswi SMK Baranangsiang Bogor yang berakhir kematian, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menginstruksikan aparatur wilayah untuk mengidentifikasi titik-titik rawan di wilayahnya, untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di lingkungan masyarakat.
“Saya minta dalam seminggu sudah ada laporan pemetaan titik-titik rawan di semua wilayah, nanti akan kami tampilkan di ‘command center’ Balai Kota Bogor dan itu saya minta segera diidentifikasikan,” ungkap Bima usai rakor Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) di Gedung Kemuning Gading yang dihadiri ratusan peserta terdiri atas seluruh RW, RT, lurah, camat, anggota Bhabinkamtibmas, anggota Babinsa dan kepala sekolah SMA seluruh Kota Bogor pada Kamis (10/01) siang.

Baca juga: Remaja Berkaos Biru Ini Diburu Polisi, Diduga Pelaku Pembunuh Siswi SMK
Baca juga: Kapolresta Bogor Targetkan Pelaku Pembunuh Siswi SMK Segera Tertangkap
Aparatur wilayah lanjutnya, harus menjaga dua hal paling berharga yang dimiliki Kota Bogor, yakni keamanan dan kebersamaan.
“Saya juga meminta camat serta lurah untuk memastikan fasilitas publik yang ada di wilayahnya berfungsi dengan baik, mengintensifkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) beserta sistem pelaporan,” tambahnya.
Bima juga berjanji, secara langsung akan turun ke wilayah untuk mengecek keamanan.
“Para lurah diinstruksikan agar lebih mengefektifkan dasawisma karena luar biasa untuk kamtibmas selain sebagai perpanjangan tangan aparat di wilayah. Dlam waktu tiga bulan saya ingin dasawisma ini naik diatas 70 persen,” tutur Bima.
Bima menambahkan, dua hal berharga yang tidak dimiliki kota lain adalah kebersamaan dan keamanan seperti yang ada di Kota Bogor.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombres Polisi Hendri Fiuser mengatakan, dirinya mengapresiasi secara cepat aparat wilayah dapat merespon kejadian. Tetapi hal itu harus dijaga serta dirawat dari tingkat RT, RW sampai ke kecamatan juga harus menjaga kamtibmas dengan merapatkan barisan.
Reporterpratama