Menu

Dark Mode
Petinggi Apple Mundur, Pilih Pindah ke Meta Pakai Drone dengan Pendeteksi Panas, Cara Malaysia Memburu Penambang Bitcoin Ilegal Pakar ITB Paparkan Risiko Gunung Api Dormant di Indonesia Kaya Raya Berkat AI, Ini Cara Nvidia Habiskan Uang Tunainya Siap-siap, Harga Laptop Akan Naik Karena Krisis RAM KLH Gandeng EIGER Tanam Ratusan Pohon di Gunung Gede Pangrango

Kabar Lifestyle

Pakai Drone dengan Pendeteksi Panas, Cara Malaysia Memburu Penambang Bitcoin Ilegal

badge-check


					Bitcoin adalah mata uang kripto pertama yang memiliki nilai kapitalisasi paling besar (Sumber: Pixabay) Perbesar

Bitcoin adalah mata uang kripto pertama yang memiliki nilai kapitalisasi paling besar (Sumber: Pixabay)

Pemerintah Malaysia menggunakan jalur udara untuk menindak maraknya operasi penambangan bitcoin ilegal. 

Dengan bantuan drone berteknologi tinggi, pihak berwenang memburu dan mengamankan hampir 14.000 rig (perangkat penambang kripto) yang diketahui mencuri listrik dalam jumlah besar dari jaringan nasional. 

Menurut laporan Bloomberg, drone dibekali dengan teknologi pendeteksi yang bisa memantau anomali panas di sebuah lokasi.

Drone itu diterbangkan untuk memindai panas termal dari perangkat penambangan (rig) yang biasanya beroperasi secara tersembunyi di dalam bangunan.

Selain menggunakan drone, kepolisian juga melakukan pemindaian di kawasan yang diduga menggunakan listrik ilegal. Pemerintah juga menindaklanjuti laporan warga yang kerap mengeluhkan suara mesin aneh dari rumah atau ruko di sekitar mereka. 

Langkah ini diambil setelah perusahaan listrik terbesar di Malaysia, Tenaga Nasional Berhad (TNB), melaporkan bahwa para penambang kripto ilegal ini menyebabkan kerugian senilai 1,1 miliar dollar AS (Rp 18 triliun) dari pencurian listrik sejak 2020. 

Jumlah kerugian itu diperkirakan setara dengan kebutuhan pangan pokok untuk lebih dari 567.000 orang Malaysia selama setahun, atau pasokan listrik rumah tangga untuk sekitar 373.000 keluarga per tahun. 

Wakil Menteri Transisi Energi dan Transformasi Air Malaysia, Akmal Nasrullah Mohd Nasir, mengatakan bahwa pencurian listrik oleh penambang kripto bukan hanya merugikan negara, tetapi juga membahayakan infrastruktur.

“Risikonya bukan lagi soal pencurian. Aktivitas semacam ini dapat merusak fasilitas kami dan menjadi tantangan besar bagi sistem,” kata Akmal, dikutip KompasTekno dari Coinbase. 

Penindakan besar-besaran ini disebabkan lonjakan jumlah kasus pencurian listrik antara 2018 dan 2024 yang mencapai 300 persen. Sebelumnya, Malaysia juga menutup hampir 2.400 operasi penambangan bitcoin ilegal pada Mei lalu.

Sumber: Kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Petinggi Apple Mundur, Pilih Pindah ke Meta

8 December 2025 - 13:18 WIB

Pakar ITB Paparkan Risiko Gunung Api Dormant di Indonesia

8 December 2025 - 13:10 WIB

Kaya Raya Berkat AI, Ini Cara Nvidia Habiskan Uang Tunainya

8 December 2025 - 13:04 WIB

Siap-siap, Harga Laptop Akan Naik Karena Krisis RAM

8 December 2025 - 13:01 WIB

Bos AWS: Tak Ada AI Bubble di Indonesia, Malah Harus Tambah Investasi

6 December 2025 - 11:40 WIB

Trending on Kabar Lifestyle