Menu

Dark Mode
Wamen Komdigi Tinjau Apple Developer Academy Bali, Dorong Talenta Global Eufy Smart Tracker Resmi di RI, Bisa Lacak Barang via Apple Find My Telkomsel Rilis Paket Internet ChatGPT Go, Ini Harganya Waspada! Ini 6 Ciri HP yang Sudah Diretas 6 Kebiasaan Digital sebelum Tidur yang Diam-diam Bikin Susah Istirahat Festival Sapi Bupati Jember Cup Jadi Magnet Nasional, Gus Fawait Soroti Ketahanan Pangan dan Kemiskinan di Jember

Kabar Pendidikan

#OnThisDay 16 Agustus: Peristiwa Rengasdengklok Penculikan Soekarno dan Hatta Menuju Kemerdekaan Indonesia

badge-check


					Para pahlawan kemerdekaan pada peristiwa Rengasdengklok. Foto: (Wikimedia Commons) Perbesar

Para pahlawan kemerdekaan pada peristiwa Rengasdengklok. Foto: (Wikimedia Commons)

Pada 16 Agustus 1945 dini hari, merupakan salah satu hari bersejarah di Indonesia. Pada tanggal tersebut, disebut sebagai peristiwa Rengasdengklok, yang merupakan salah satu perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia.

Melansir Metrotvnews.com, peristiwa ini dipicu dari kekalahan Jepang saat perang dunia akibat dijatuhkanya bom atom di wilayah Hiroshima dan Nagasaki. Namun, saat itu Jepang berusaha menutupi berita kekalahannya. Meskipun berusaha ditutupi, informasi itu berhasil didengar salah satu golongan muda, Sutan Sjahrir.

Mengetahui perihal kekalahan Jepang, golongan muda melakukan penculikan terhadap Ir Soekarno dan Mohammad Hatta untuk dibawa ke Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Penculikan terhadap Soekarno-Hatta itu dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok.

Salah satu tokoh golongan muda, Sutan Sjahrir, mendesak Soekarno-Hatta segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Soekarno-Hatta sengaja dibawa ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh iming-iming Jepang, serta agar keduanya bisa dibujuk untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.

Setelah berdiskusi, Soekarno-Hatta setuju dan berencana  mengumumkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Setelah itu, Soekarno-Hatta sempat bertemu perwakilan Jepang yaitu Mayor Jenderal Otoshi Nishi-Mura untuk meminta kemerdekaan.

Namun, perwakilan Jepang menolak dengan alasan bahwa Jepang sudah berjanji dengan sekutu untuk menjaga jajahannya termasuk Indonesia. Setelah Jepang menolak Proklamasi, Soekarno-Hatta dibantu Laksamana Tadashi Maeda yang pro Indonesia, untuk menyusun teks Proklamasi di rumah Maeda. Achmad Surbardjo menyumbang kalimat utama, Mohammad Hatta menyumpang kalimat terakhir, Soekarno menulis teksnya lalu diketik oleh Sayuti Melik.

Kemudian, Soekarno-Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, diikuti dengan pengibaran Bendera Merah Putih oleh Suhud dan Latief Hendraningrat dan benderanya dijahit oleh Fatmawati.

 

Sumber: metrotvnews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Sumpah Pemuda, Siswa PKBM Bakti Nusa Ramaikan Bumi Perkemahan Sukamantri

27 October 2025 - 19:03 WIB

Universitas Esa Unggul Sharing Knowledge Manajemen K3 di SMKN 2 Kota Bogor

18 October 2025 - 10:00 WIB

Lantik Puluhan Kepala Sekolah, Dedie Rachim Ingatkan Soal Integritas

13 October 2025 - 09:20 WIB

DPRD Kota Bogor Tebus Ijazah Warga Tak Mampu

17 September 2025 - 22:31 WIB

Lewat Germas, Jenal Mutaqin Motivasi Calon Generasi Emas

11 September 2025 - 19:37 WIB

Trending on Kabar Pendidikan