Menu

Dark Mode
Bareng Forkopimda, PWI Kota Bogor Warnai 1 Dekade Festival Merah Putih 2025 Dijual Rp 300 Jutaan, Begini Tampilan BYD Sealion 06 Astronom Temukan Bukti Baru Ada Planet Lain di Sekitar Kembaran Matahari Klasemen Super League usai Persija Vs Persita: Macan Kemayoran di Puncak! Hasil Kualifikasi Piala Asia Putri U-20: Menang Telak, Indonesia Gagal Lolos 80 Pelajar Banyuwangi Dapat Beasiswa PT BSI

Kabar Pendidikan

Menimba Ilmu di Himpitan Proyek Tol Japek II

badge-check


					Foto: detik.com Perbesar

Foto: detik.com

Bogor – Belajar di bawah bayang tiang tol, siswa SDN Burangkeng 04 bertahan di sekolah yang terhimpit proyek Tol Japek II Selatan dan belum juga direlokasi.

Pagi itu, matahari baru saja menyinari Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Di halaman kecil SDN Burangkeng 04, Puluhan siswa berseragam putih merah berdiri tegap mengikuti upacara bendera.

Layaknya sekolah lain, lagu kebangsaan bergema. Namun, pemandangan di sekitarnya berbeda: hanya beberapa meter dari bendera, menjulang tiang penyangga Tol Jakarta–Cikampek (Japek) II Selatan.

Berdiri sejak 1985, SDN Burangkeng 04 dulunya dikenal tenang dan kondusif. Namun, sejak proyek tol mulai merangsek ke lingkungan sekolah, suasana belajar berubah drastis. Debu dan kebisingan mesin konstruksi membuat konsentrasi siswa terganggu.

Kondisi sekolah kian memprihatinkan. Sejumlah fasilitas hilang akibat pencurian: laptop, bel sekolah, hingga kipas angin.

Seorang anak sekolah memandang keluar jendela dimana terdapat tiang beton jalan tol Jakarta–Cikampek (Japek) II Selatan Paket IIA.

Saat ini, SDN Burangkeng 04 memiliki 280 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6.

Sejak proyek jalan tol dimulai, jumlah siswa baru menurun drastis. Tahun ajaran 2024/2025, SDN Burangkeng 04 hanya menerima 15 siswa untuk kelas 1 dari target dua rombongan belajar.

Banyak orang tua terpaksa mengikhlaskan anaknya tetap belajar di sekolah ini meski dihantui rasa was-was.

Sejak 2021, SDN Burangkeng 04 sudah ditetapkan untuk direlokasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Namun, hingga pertengahan 2025, relokasi tak kunjung terlaksana.

Kepala Desa Burangkeng, Nemin bin Sain, menyebut pihak desa sudah mengusulkan tiga lahan baru, tapi semuanya belum mendapat verifikasi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Kesabaran wali murid pun habis. Beberapa waktu lalu puluhan orang tua mendatangi Kantor BPN Kabupaten Bekasi. Mereka membawa poster berisi desakan agar proses relokasi segera dipercepat.

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

80 Pelajar Banyuwangi Dapat Beasiswa PT BSI

10 August 2025 - 16:08 WIB

Inilah Kisah Peraih Nobel Fisika Brian Schmidt

9 August 2025 - 14:44 WIB

Digitalisasi Sistem & Program Bank Sampah Sekolah Rakyat Didukung BNI

9 August 2025 - 12:47 WIB

Pendidikan Zhang Yiming, Pendiri ByteDance Technology dengan Kekayaan Triliunan

8 August 2025 - 07:55 WIB

Sri Mulyani Ogah Dana Pendidikan 20% APBN Terbuang: Ada Sisa, Masuk Dana Abadi!

7 August 2025 - 13:40 WIB

Trending on Kabar Pendidikan